Menlu Belanda Serukan Kerja Sama Dalam Penanganan Dampak Perubahan Iklim

id menlu belanda, serukan kerja, sama dalam, penanganan dampak, perubahan iklim

Menlu Belanda Serukan Kerja Sama Dalam Penanganan Dampak Perubahan Iklim

Den Haag, (Antarariau.com) - Menteri Luar Negeri Belanda Bert Koenders, selama pidatonya dalam pembukaan Konferensi tahunan pertama Keamanan Planet di Den Haag, pada Senin (2/11) mendesak semua negara agar bekerjasama dalam penanganan dampak perubahan iklim pada keamanan.

"Saya berharap konferensi ini menjadi awal sesuatu yang terjadi lebih sering dan rutin," kata Koenders, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa pagi. "Iklim dan perdamaian sangat berkaitan erat. Perubahan iklim membentuk ancaman sangat besar bagi keamanan, terutama di negara yang memang sudah rapuh. Itu sebabnya mengapa kini para diplomat perlu mengkaji pekerjaan mereka melalui lensa iklim."

Sebanyak 300 pembuat kebijakan dan ahli dari lebih 70 negara berkumpul di Istana Perdamaian guna membahas dampak perubahan iklim mengenai keamanan internasional. Banyak bagian konferensi dua-hari itu dijadwalkan dipusatkan pada konsultasi di dalam 12 kelompok kerja, dan mengenai dampak perubahan iklim pada keamanan pangan, migrasi, keamanan Kutub Utara dan permukaan air laut.

"Kita perlu bekerjasama dan saling membantu, sebab kita menghadapi tantangan yang sangat besar," kata Koenders. "Di dunia hari ini, perubahan iklim dan lingkungan hidup terutama terjadi akibat ulah-manusia. Dan perubahan itu terus mempengaruhi perdamaian serta keamanan."

"Perubahan iklim akan memberi tekanan pada sistem politik, sosial dan ekonomi dunia," ia menambahkan. "Resiko paling serius akan muncul ketika dampak perubahan iklim menimbulkan beban yang berlebihan buat negara lemah."

Pada akhir November, para pemimpin dunia akan bertemu lagi di Paris dalam Konferensi Perubahan Iklim PBB 2015, mulai 30 November sampai 11 Desember. Dalam pertemuan tersebut, kesepakatan baru internasional mengenai perubahan iklim dijadwalkan ditandatangani.

"Satu bulan sebelum pertemuan para pemimpin dunia di Pari, kita harus mengingatkan diri kita mengenai apa yang jadi taruhan," kata Koenders. "Kami berharap dan percaya kita akan mencapai kesepakatan yang ambisius dan memenuhi harapan masyarakat dunia."

Pewarta :
Editor: Antara
COPYRIGHT © ANTARA 2015

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.