UE Di Indonesia Pelihara Bayi Gajah "Eropa"

id ue, di indonesia, pelihara bayi, gajah eropa

 UE Di Indonesia Pelihara Bayi Gajah "Eropa"

Jakarta, (Antarariau.com) - Delegasi Uni Eropa di Jakarta memelihara (adopsi) bayi gajah bernama Eropa yang lahir di Hutan Konservasi Tangkahan, Kawasan Ekosistem Leuser (KEL), Sumatera Utara, untuk memperkuat upaya pemeliharaan gajah dan mendorong wisata alam berbasis masyarakat.

"Pemberian nama dan adopsi Eropa yang lahir pada 1 September 2015 ini, menandai komitmen jangka panjang UE terhadap keunikan KEL dan kontribusi UE sebesar lebih dari 50 juta euro untuk melindungi dan menjaga keberlangsungan hutan-hutan di Aceh dan Sumatra Utara," kata Kepala Bagian Kerja sama Delegasi UE untuk Indonesia, Frank Viault kepada Antara melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin.

Menurut Frank, di awal tahun 2015, delegasi UE juga telah mengadopsi gajah muda bernama Aras, bertujuan untuk menarik perhatian publik terhadap pentingnya konservasi dan meningkatkan kesadaran akan dampak perubahan iklim, juga membantu menjaga dan melindungi bagian timur KEL yang berada di provinsi Aceh dan Sumatera Utara.

Sementara itu menurut Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Vincent Guerend, pengadopsian bayi gajah bernama Eropa ini akan membantu memperkuat aspek lain yaitu kemitraan konservasi yang telah meninggalkan pembalakan liar dan beralih kepada ekowisata berkelanjutan.

"Kami juga berharap pengadopsian ini akan membangkitkan kesadaran generasi muda mengenai bahaya dari perburuan gajah," jelas Vincent.

Keputusan pemberian nama "Eropa" melambangkan dukungan UE dan pentingnya ekowisata. Hingga kini, mayoritas ekowisatawan asing yang mengunjungi Tangkahan berasal dari Eropa.

"Menurut kami, kerja sama konservasi ini telah terbukti sukses dan dapat menjadi model bagi ekowisata berbasis masyarakat. Untuk memastikan upaya konservasi berkelanjutan maka perlu untuk menemukan solusi yang saling menguntungkan, yang juga meningkatkan mata pencaharian masyarakat di tepi hutan," kata Manajer Unit Tanggap Konservasi Tangkahan, Edi Sunardi.

Tangkahan mencakup 2,6 juta hektare hutan konservasi terletak di titik tertinggi KEL. Di Tengahnya terdapat Taman Nasional Gunung Lauser yang areanya adalah hutan tropis yang belum pernah terjamah di wilayah Aceh dan Sumatra Utara. Berkat adanya Unit Tanggap Konservasi Tangkahan sejak tahun 2000-an, KEL dan satwa liar di Tangkahan telah terlindungi dari pembalakan liar dan aktivitas pemburuan.