Menpar: Fesyen Berkelanjutan, Arah Baru Industri Mode Indonesia

id Fashion,Menpar

Menpar: Fesyen Berkelanjutan, Arah Baru Industri Mode Indonesia

Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana (tengah) melambaikan tangan saat membuka Jakarta Fashion Week (JFW) 2026 di Pondok Indah Mall 3, Jakarta, Senin (27/10/2025). (ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/foc.)

Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana mengatakan terdapat tanggung jawab besar yang tidak boleh dilupakan bahwa keberlanjutan adalah kunci masa depan fesyen di Indonesia.

Widiyanti dalam sambutannya di acara pembukaan Jakarta Fashion Week 2026, di Jakarta pada Senin menyebutkan bahwa dari perajin wastra di daerah hingga perancang busana di panggung dunia, merupakan seluruh mata rantai ekosistem mode Indonesia yang perlu terus dirawat.

Baca juga: Jakarta Fashion Week 2026: Di Persimpangan Tradisi dan Tren Masa Kini

“Dengan mengedepankan praktek ramah lingkungan dan menghargai perajin lokal, kita bukan hanya menghasilkan busana, tetapi juga membangun peradaban yang berkelas,” kata Menpar Widiyanti.

Hal tersebut, lanjut Menpar, sebagai semangat yang sejalan dengan program unggulan dari Kementerian Pariwisata yaitu "Pariwisata Naik Kelas" dan "Event by Indonesia", program tersebut sebagai upaya memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi pariwisata berkualitas tinggi dan menghadirkan aneka kegiatan nasional dengan daya tarik global.

Menpar Widiyanti mengatakan acara fesyen seperti Jakarta Fashion Week yang merupakan tonggak penting dalam mengukuhkan posisi Indonesia dalam industri fesyen dunia.

Menurut Widiyanti, Jakarta Fashion Week menandai perayaan besar kreativitas dan budaya bangsa. Melalui tema JFW 2026 “The Legacy of Style” dinilai sebagai sebuah refleksi dari perjalanan panjang warisan mode Indonesia yang terus hidup dan berevolusi.

“Di panggung inilah lahir kolaborasi antara tradisi dan inovasi, antara kekayaan warisan wastra dan gaya hidup modern. Kita menyaksikan perubahan besar, seperti generasi muda kini semakin mencintai produk lokal karena mereka mencari authenticity, value, and sustainability. Semangat inilah yang membuat industri mode kita semakin berdaya dan nampang di kancah internasional,” ujar Widiyanti.

Menpar Widiyanti menyampaikan bahwa kegiatan seperti Jakarta Fashion Week menciptakan efek berkelanjutan seperti; menggerakkan UMKM, memperluas peluang kerja kreatif sekaligus menumbuhkan rasa bangga terhadap produk lokal dan budaya bangsa.

Dalam hal ini, Menpar menilai bahwa Kota Jakarta sebagai ibu kota ASEAN, tempat di mana diselenggarakannya pekan mode yang bergengsi ini secara konsisten sangatlah besar potensinya dijadikan sebagai Fashion Capital of ASEAN.

Baca juga: Raisa pamer pesona dengan deretan busana memukau di Paris Fashion Week 2026

“Fesyen merupakan bahasa universal yang berupa dialog lintas bangsa sebagai medium cultural diplomacy dan strategi promosi pariwisata berbasis budaya. Mari kita bawa semangat mode Indonesia untuk menerangi dunia dengan kekayaan budaya dan kreativitas,” tutur Widiyanti.

Pewarta :
Editor: Vienty Kumala
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.