Rini: Komponen Lokal Kereta Cepat 60 Persen
Cirebon, (Antarariau.com) - Menteri BUMN Rini Soemarno menjanjikan proyek kereta cepat (high speed train) Jakarta-Bandung akan menggunakan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) hingga sekitar 60 persen.
"Kandungan lokal kereta cepat nantinya diupayakan tidak kurang dari 60 persen," kata Rini saat bersilaturahmi ke ke Pesantren Buntet di Astanajapura, Cirebon, Jumat.
Didampingi Ketua Yayasan Ponpes Buntet Kiyai Haji Adib Rofiudin dan sebagian besar Kiyai se-Jawa Barat, Rini memaparkan berbagai program pemerintah seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan termasuk program kereta cepat Jakarta-Bandung.
Kedatangan Rini ke Pesantren Buntet merupakan rangkaian kunjungan kerja di Cirebon, mulai dari sidak Pabrik Gula PT Rajawali II Unit Sindanglaut, peninjauan PT Pelindo II Pelabuhan Cirebon.
Rini menjelaskan, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang dimenangkan mitra bisnis dari Tiongkok segera memasuki tahap finalisasi sejalan dengan sudah diterbitkannya Perpres yang menunjuk konsorsium BUMN untuk membangun proyek tersebut.
Alasan pemilihan Tiongkok karena banyak keunggulan yang ditawarkan, selain pengerjaannya berskema "business to business" (b to b), China juga menjanjikan transfer teknologi dan penggunaan komponen lokal mencapai 60 persen.
Rini menjelaskan, proyek kereta cepat direalisasikan tidak saja menguntungkan penduduk Bandung saja, namun secara keseluruhan warga Jawa Barat.
"Jawa Barat beruntung dengan dibangunnya kereta api cepat karena akan mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi di wilayah ini. Selama ini sentra ekonomi hanya terkonsentrasi di bebeberapa titik, nanti tentunya akan membawa efek berantai ekonomi di Jawa Barat," ujarnya.
Ia mengemukakan, Jawa Barat merupakan provinsi yang paling banyak penduduknya, jadi itu salah satu alasan kenapa dimulai dengan rute Jakarta-Bandung.
Mohon restu
Di hadapan sekitar 30 Kyai se-Jawa Barat, Rini pun meminta restu dan mendoakan agar proyek kereta cepat Jakarta-Bandung berjalan sesuai rencana.
"Jadi semenjak ada jalan tol, semua kendaraan lewat sana, jadi di wilayah-wilayah yang seharunya berkembang, sekarang jadi belum berkembang, jadi sangat perlu di wilayah Jakarta-Bandung itu sentra ekonomi kita bangun," ujarnya.
Jika kereta cepat itu nantinya dibangun, secara bersamaan pemerintah melalui BUMN akan melakukan pembinaan kepada masyarakat yang wilayahnya menjadi salah satu pemberhentian kereta cepat itu.
"Apalagi wilayah antara Jakarta dengan Bandung itu kan mereka dekat dengan kota-kota besar, jadi perlu kita kembangkan, tetapi ada kemungkinan nanti kita kembangkan ke Cirebon," tegasnya.
"Mohon doanya Pak Kyai, supaya pembangunan lancar karena kereta cepat ini akan lebih bermanfaat untuk wilayah Jawa Barat dan nantinya ke seluruh masyarakat Indonesia," ucapnya.