Udara Pekanbaru Membaik Penghuni Posko Minta Pulang

id udara pekanbaru, membaik penghuni, posko minta pulang

Udara Pekanbaru Membaik Penghuni Posko Minta Pulang

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Seiring mulai membaiknya kualitas udara Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, tiga hari belakangan ini, para orangtua bayi yang menghuni posko evakuasi Pekanbaru, meminta diijinkan pulang untuk kembali ke rumah masing-masing hari ini Minggu.

Udara sudah cerah, kami dan kedua bayi pengen pulang, biar saya bisa cari kerja," ujar Sumadi, bapak dari Gibran usia empat bulan di Pekanbaru, Minggu.

Menurut dia mereka akan melanjutkan aktifitas kehidupan seperti biasa dirumah mereka yang terletak di Rumbai.

Bagian Humas Pekanbaru, Mawardi membenarkan bahwa semua orang tua bayi yang berada diposko sudah meminta diijinkan pulang ke rumah masing-masing.

"Mereka kompak para orangtua bayi meminta ke dokter jaga untuk diberi ijin pulang hari ini," ujar Mawardi.

Menurut Mawardi alasan orangtua bayi karena udara Pekanbaru mulai membaik, sehingga bayi sudah bisa tinggal di rumah dan orangtua kembali memulai aktifitas bekerja.

Memang terang Mawardi, tim evakuasi Sabtu malam yang terdiri dari Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam kebakaran, Diskes, Badan Lingkungan Hidup, sudah menggelar rapat evaluasi sementara terkait kondisi posko evakuasi yang dibuka Pemerintah kota di aula kantor sejak 10 hari lalu.

"Dalam rapat disepakati pencabutan ijin pembukaan posko baru akan dilakukan setelah hasil kondisi kualitas udara dilapangan dilaporkan ke Wali Kota, yang rencananya akan dilakukan Senin," ujar Mawardi.

Namun selain itu, rapat juga membahas permintaan para ibu yang menghuni posko evakuasi untuk diijinkan pulang ke rumah masing-masing. Dengan alasan kualitas udara mulai membaik dan dari mereka ada yang memiliki aktifitas berdagang membantu ekonomi keluarga ingin memulainya.

"Makanya kami sepakat akan memintakan pernyataan para orangtua yang ingin pulang," ungkapnya.

Pernyataan ini sebut Mawardi lagi beserta data pendukung lainnya seperti kondisi udara Pekanbaru yang dinyatakan oleh Badan Lingkungan Hidup dan pertimbangan lainnya sebagai dasar untuk rapat evaluasi pencabutan ijin pembukaan posko evakuasi dampak kabut asap pada bayi.

Ia menambahkan data terakhir penghuni posko evakuasi bayi Pemko ada tujuh dengan rincian enam bayi dan satu balita. Mereka berasal dari keluarga kurang mampu di seluruh kecamatan Pekanbaru.

"Saat ini kondisi bayi semua sehat termasuk orangtuanya," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan bayi dari keluarga kurang mampu yang berada di wilayah Pekanbaru diminta dievakuasi ke posko yang dibuka khusus oleh Pemerintah kota bertempat di aula kantor Walikota. Tujuannya untuk menghindari mereka terserang penyakit yang disebabkan kabut asap paska memburuknya kualitas udara wilayah tersebut akibat pembakaran lahan dan hutan (karlahut) selama kurang lebih dua bulan.