Organda: Penumpang Bus Akap Tidak Meningkat

id organda penumpang, bus akap, tidak meningkat

Organda: Penumpang Bus Akap Tidak Meningkat

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Organisasi Angkutan Darat Riau menyatakan penumpang bus antarkota antarprovinsi dan travel antarjemput antarprovinsi tidak meningkat, meskipun bandara setempat nyaris lumpuh akibat asap.

"Jadi memang dampak hanya itu, terutama orang mau naik pesawat. Tapi itu hanya sedikit karena banyak pakai mobil pribadi," papar Ketua Organda Riau, Nasir di Pekanbaru, Selasa.

Sejak awal September 2015, kata dia, operasional Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru masih bisa melanyani calon penumpang pesawat, meski dalam jumlah sedikit dari total jadual penerbangan.

Dari dua bandara alternatif, lanjutnya, yakni Bandara Internasional Minangkabau Padang, Provinsi Sumatera Barat dan Bandara Internasional Kuala Namu Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara, maka Padang dinilai lebih memungkinkan.

Waktu tempuh perjalanan darat dari Kota Pekanbaru menuju bandara di Padang hanya memakan waktu sekitar tujuh jam, dibanding menempuh bandara Kuala Namu di Deli Serdang lebih lama diatas 14 jam.

Berdasarkan data terakhir Organda Riau menyebut 278 unit angkutan beroperasi setiap hari baik bus besar atau mobil travel yang melayani penumpang baik di Sumatera atau Jawa terdiri dari 258 unit bus AKAP dan 20 unit AJAP

"Kalau ke Medan, masih seperti biasa atau tidak terjadi lonjakan. Beda dia ke Padang, itu pun hanya terjadi lonjakan 15 persen. Orang kan berpergian di waktu seperti ini jadi malas, keculai terdesak betul," ucap Nasir.

Marzuki, karyawan Perusahaan Otobus (PO) Putra Pelangi melayani penumpang dari Pekanbaru menuju Medan mengaku, calon penumpang masih normal seperti biasa.

"Belum ada penambahan bus ke Medan. Sampai saat ini masih tetap dua bus pada jam 19.00 WIB dan pukul 20.00 WIB dari terminal setempat," terangnya.

PT Angkasa Pura (AP) II Cabang Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru dua pekan lalu menyebut, saat ini rata-rata maskapai mengubah jadwal penerbangan karena asap selimuti wilayah tersebut akibat kebakaran lahan dan hutan di Sumatera.

"Sejak 2 September lalu, sebagian besar maskapai reschedule (ubah jadwal) terbang dari pagi jadi siang hari," papar Kepala Divisi Pelayanan dan Operasi AP II Cabang Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Hasturman Yunus.

Berdasarkan data Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru menyebutkan, setiap hari tidak kurang dari 60 kali pesawat terbang melakukan aktivitas landing atau pendaratan dan take off atau lepas landas.

Aktivitas penerbangan itu dilakukan oleh 11 maskapai baik rute domestik dan internasional seperti Lion Air, Garuda Indonesia, Batik Air, Indonesia AirAsia, Citilink, Susi Air, Silk Air, AirAsia, Firefly, Sriwijaya Air dan Malindo Air.