Bandara Pekanbaru Tidak Lagi Terganggu Asap Kebakaran

id bandara pekanbaru, tidak lagi, terganggu asap kebakaran

Bandara Pekanbaru Tidak Lagi Terganggu Asap Kebakaran

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Aktivitas penerbangan di Bandara Sultan Syarif Kasim II Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, pada Minggu berjalan dengan normal setelah kabut asap kebakaran lahan dan hutan makin menipis.

"Sejak pagi jarak pandang sudah di atas 1.000 meter sehingga sampai pukul 13.00 WIB sudah ada lima pesawat yang bisa mendarat," kata Airport Duty Manager Bandara Sultan Syarif Kasim II Hasnan Siregar kepada Antara di Pekanbaru, Minggu.

Meski aktivitas normal, ia mengatakan puluhan penerbangan sudah terlanjur dibatalkan akibat pekatnya kabut asap sejak Sabtu lalu (19/9). "Akan tetapi sudah banyak yang membatalkan dari hari Sabtu sebanyak 36 penerbangan dari 68 penerbangan yang ada di Bandara Pekanbaru," kata Hasnan.

Menipisnya asap disambut gembira oleh pengguna layanan pesawat terbang, dan berharap agar aktivitas Bandara Pekanbaru tidak lagi terganggu. Seorang pengguna layanan pesawat, Rere (38), mengatakan penerbangan dari Yogyakarta tujuan Pekanbaru berjalan dengan mulus dan lancar.

"Ketika pilot menginformasikan bahwa jarak pandang di Pekanbaru 1.500 meter, saya langsung bersyukur, karena minggu lalu kawan saya terpaksa harus mendarat di Padang dan menempuh jalan darat ke Pekanbaru," kata Rere.

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru menyatakan cuaca wilayah Riau cerah berawan disertai kabut asap tipis. Jarak pandang pada pukul 16.00 WIB di Pekanbaru mencapai empat kilometer, Kabupaten Pelalawan dua kilometer, Kota Dumai empat kilometer, dan Rengat Kabupaten Indragiri Hulu tujuh kilometer.

"Peluang hujan dengan intensitas ringan hingga sedang tidak merata disertai petir pada sore atau malam dini hari terjadi di wilayah Riau bagian Barat, Tengah, Selatan dan Timur," kata Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Sugarin, melalui pesan singkatnya.

Berdasarkan pantauan satelit Terra dan Aqua pada Minggu pukul 16.00 WIB, jumlah titik panas (hotspot) di Sumatera ada sebanyak 188 titik. Jumlah "hotspot" paling banyak di Riau dengan jumlah 88 titik, diikuti oleh Jambi ada 10 titik, Lampung 18 titik, Sumatera Barat dua titik, Sumatera Selatan 58 titik, Sumatera Utara satu titik, dan Bangka Belitung ada 11 titik.

"Dari jumlah tersebut, tingkat keakuratan di atas 70 persen yang sebagai titik api ada 50 titik di Riau. Titik api tersebar di Kabupaten Kampar ada tujuh titik, Bengkalis satu titik, Pelalawan 31 titik, Siak empat titik, Indragiri Hilir ada dua titik, dan Indragiri Hulu lima titik api," katanya.