PBB, (Antarariau.com) - Iran akan tetap berada di bawah ancaman sanksi internasional baru selama 15 tahun, kata surat kepada PBB dari enam negara, yang mencapai kesepakatan dengan Teheran untuk pembatasan program nuklirnya.
Perjanjian 10 tahun itu, yang disepakati di Wina pada pekan ini, menyerukan pencabutan sanksi, yang melumpuhkan perekonomian Iran, sebagai imbalan langkah, yang memastikan Iran tidak membuat senjata nuklir, lapor AFP.
Tapi kesepakatan bersejarah juga dilengkapi mekanisme untuk mengembalikan sanksi segera jika Iran tidak memenuhi komitmen tersebut.
Menurut surat yang tertanggal Selasa dan diperoleh AFP, yang disebut negara P5 + 1 -anggota tetap Dewan Keamanan yaitu Inggris, Tiongkok, Prancis, Rusia dan Amerika Serikat, ditambah Jerman - berkomitmen untuk memperluas mekanisme ini dalam lima tahun setelah kesepakatan nuklir berakhir.
"Untuk jangka waktu lima tahun setelah penghentian ini," kata surat itu, negara P5 + 1 akan mempertahankan prinsip "yang memungkinkan untuk mengembalikan sanksi dalam hal non-kinerja Iran signifikan" dari setiap komitmen berdasarkan kesepakatan Wina.
Kehadiran mekanisme itu telah ada sebelumnya, tetapi skala waktunya tidak jelas.
Pada hari-hari mendatang Dewan Keamanan diharapkan untuk menyetujui resolusi yang mendukung perjanjian Wina dan membuka jalan bagi pencabutan bertahap dan kondisional sanksi terhadap Iran.
Berita Lainnya
Penyerahan Berkas Warga Iran Masih Menunggu Petunjuk Jaksa
15 August 2016 22:36 WIB
Iran Masih Menghormati Kesepakatan Dengan IAEA
28 May 2016 9:46 WIB
Kini perubahan tampilan utama menu WhatsApp di bawah, tiba di Indonesia
23 March 2024 14:55 WIB
KKP gandeng Universitas Xiamen untuk Teluk Balikpapan
09 March 2024 11:09 WIB
Asik nyabu di bawah pohon sawit, pria di Rohil masuk bui
19 February 2024 15:29 WIB
Instagram dan Facebook Messenger hadirkan pembaruan lindungi anak di bawah umur
27 January 2024 13:48 WIB
Israel akan bangun tembok antiterowongan bawah tanah di perbatasan dengan Jalur Gaza
18 December 2023 11:59 WIB
102 orang dilaporkan terluka akibat kecelakaan kereta bawah tanah di Beijing
16 December 2023 13:23 WIB