Polres Siak Amankan Enam Ton Kayu Ilegal

id polres siak, amankan enam, ton kayu ilegal

Polres Siak Amankan Enam Ton Kayu Ilegal

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Satuan Polisi Perairan Kepolisian Resort Siak, Provinsi Riau, berhasil mengamankan dua unit kapal kayu yang berisikan enam ton kayu olahan yang diduga hasil pembalakan liar.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo kepada wartawan di Pekanbaru, Selasa, mengatakan dari penangkapan yang dilakukan di Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak pada Senin dinihari (25/5) tersebut, petugas turut mengamankan dua orang pelaku.

"Kedua pelaku yang berhasil diamankan petugas berinisial MN dan Ri, keduanya adalah nakhoda pompong (kapal kayu) tersebut," kata Guntur.

Ia menjelaskan, dari pengakuan para tersangka, kayu tersebut diambil dari hutan yang ada di Pulau Padang, Kabupaten Kepulauan Meranti dan hendak dibawa ke Desa Kayu Ara dan Desa Lalang, Kecamatan Sungai Apit, Siak.

Namun, ia mengatakan keduanya masih dalam tahap penyidikan di Mapolres Siak guna mengungkap pelaku yang memesan kayu-kayu bernilai tinggi tersebut.

Dalam sebulan terakhir, setidaknya Jajaran Kepolisian Daerah Riau berhasil mengamankan 22 ton kayu hasil pembalakan liar, dimana 20 ton kayu tersebut diamankan oleh Polres Rokan Hilir pada Jumat (15/5) dan dua ton lainnya diamankan oleh Pol Air Polda Riau pada Kamis (7/5).

Kepala Kepolisian Resort Rokan Hilir, AKBP Subiantoro mengakui bahwa saat ini kasus pembalakan liar di Rokan Hilir masih cukup tinggi.

Hal ini menurutnya dikarenakan karena luasan hutan dan banyaknya kayu bernilai ekonomi tinggi di Rokan Hilir sementara petugas yang dimiliki masih belum mampu mengawasi luasnya hutan yang menjadi lahan pembalakan liar tersebut.

"Dari banyaknya aktivitas pembalakan liar yang tinggi berimbas pada seringnya terjadi kebakaran hutan dan lahan," jelasnya.

Untuk itu, ia mengatakan kerjasama masyarakat untuk memberikan informasi kepada kepolisian jika mengetahui adanya tindakan pembalakan liar.

Pewarta :
Editor: Anggi Romadhoni
COPYRIGHT © ANTARA 2015

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.