Bengkalis (ANTARA) - Bupati Bengkalis, Kasmarni, secara resmi membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bengkalis Tahun 2025–2029 yang digelar di Ruang Rapat Dang Merdu Lantai IV Kantor Bupati Bengkalis, Senin (23/6). Acara ini menjadi titik awal dalam penyusunan arah pembangunan lima tahun ke depan.
Bupati Kasmarni memaparkan capaian pembangunan selama periode 2020–2024, serta menyampaikan arah kebijakan strategis yang akan menjadi fokus pembangunan ke depan. Ia menyebut jumlah penduduk Kabupaten Bengkalis pada 2024 telah mencapai 681.884 jiwa dengan pertumbuhan rata-rata 4,27 persen per tahun.
Namun demikian, ia mengakui bahwa pertumbuhan ekonomi daerah mengalami penurunan akibat melemahnya sektor minyak dan gas (migas) yang masih mendominasi struktur ekonomi dengan kontribusi 58,70 persen. Sektor lain yang turut berperan di antaranya industri pengolahan (15,49%), pertanian (11,8%), dan jasa (14,01%).
Bupati juga menyoroti indikator sosial yang menunjukkan perbaikan, seperti peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dari 73,58 pada 2020 menjadi 76,37 pada 2024. Tingkat pengangguran berhasil ditekan dari 7,18 persen pada 2022 menjadi 5,88 persen di tahun 2024, meskipun tingkat kemiskinan masih di atas 6 persen.
Untuk lima tahun mendatang, RPJMD 2025–2029 mengusung visi “Bengkalis Bermarwah, Maju, Sejahtera dan Unggul di Indonesia”. Visi ini ditopang oleh tiga misi pembangunan dan lima program unggulan, meliputi bantuan keuangan desa, beasiswa pendidikan, jaminan sosial, transportasi antar pulau, serta layanan administrasi kependudukan berbasis mobile.
Kasmarni juga memaparkan sembilan program strategis daerah yang dirancang untuk mempercepat pembangunan infrastruktur dan pengembangan wilayah, di antaranya pembangunan Jembatan Sumatera–Bengkalis, RS Pratama Bukit Batu, Balai Raja Eco-Park, Politeknik Duri, Islamic Centre, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Pulau Rupat, dan revitalisasi Kebun Binatang Selatbaru.
Lebih jauh, empat klaster pembangunan berbasis kawasan serta enam isu strategis turut diangkat dalam Musrenbang kali ini. Isu-isu tersebut meliputi peningkatan sumber daya manusia, penguatan daya saing ekonomi, tata kelola digital, pembangunan infrastruktur, pelestarian budaya Melayu, dan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.
Dalam kesempatan itu, Bupati juga menyoroti sejumlah isu kewilayahan seperti rencana pembangunan pelabuhan di kawasan konservasi, pengembangan jalur Ro-Ro Pulau Bengkalis–Pulau Padang, serta kelanjutan program pelabuhan Rupat pasca pembatalan hibah MCC Amerika. Ia juga meminta perhatian Pemerintah Provinsi Riau terhadap percepatan pembangunan Ro-Ro Ketam Putih–Dakal.
Musrenbang RPJMD 2025–2029 ini ditutup dengan penandatanganan berita acara oleh Bupati Bengkalis, Forkopimda, DPRD, dan para pemangku kepentingan lainnya. Dalam pesan penutupnya, Bupati Kasmarni mengajak seluruh jajaran pemerintah dan masyarakat untuk menjadikan dokumen RPJMD sebagai komitmen bersama, bukan sekadar perencanaan, demi pembangunan Bengkalis yang lebih inklusif, bermarwah, dan berkelanjutan.