Limbah Kilang Sagu Resahkan Masyarakat Bengkalis

id limbah kilang, sagu resahkan, masyarakat bengkalis

Limbah Kilang Sagu Resahkan Masyarakat Bengkalis

Bengkalis, (Antarariau.com)- Sejumlah warga mereasahkan pencemaran dari limbah yang berasal dari kilang sagu di Desa Ketam Putih, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, yang telah beroperasi selama puluhan tahun.

"Sungai ini tercemar sejak keberadaan kilang sagu yang ada di Sungai Ayeng itu. Dulu air sungai tersebut dimanfaatkan warga untuk mandi, minum dan mencuci," kata warga desa ketamputih, sabaah (50), Rabu.

Ia mengatakan, sungai tersebut menjadi dangkal akibat limbah sagu yang berasal dari kilang tersebut.

"Bukan hanya dangkal, air sungai juga hitam membiru seperti limbah rumah tangga, disamping itu air tersebut juga berbau busuk, mungkin ikan pun tidak sanggup untuk hidup disungai itu," katanya.

Dijelaskannya, kedangkalan air sungai jelas terlihat apabila air sungai tersebut telah surut dari pasangnya air laut.

Warga setempat merasa tidak nyaman saat melintasi jembatan sungai yang terletak di perbatasan Desa Ketam Putih dengan Desa Pematang Duku yang dijadikan pembuangan limbah sagu tersebut.

Salah satu warga Desa Ketam Putih yang melintasi jembatan tersebut, Eli (27) mengatakan terganggu apabila melewati jembatan itu.

"Jika melewati jembatan ini memang terkenal dengan bau busuk limbah kilang sagu yang terletak di pinggiran Sungai Ayeng itu," katanya.

Menurutnya, pemilik kilang sagu itu seorang warga bernama Apeng.

"Kami berharap pihak terkait seperti Badan Lingkungan Hidup (BLH) untuk terjun kelapangan untuk melihat sendiri, jangan hanya diam saja, lihatlah sungai yang benar-benar tercemar sebelum sungai ini bertambah parah," katanya.

Berdasarkan pantauan, sungai tersebut memang benar telah tercemar akibat limbah kilang yang telah lama beroperasi di desa itu, bahkan air sungai tersebut juga membiru dan bau menyengat, dan kedangkalan sungai juga jelas terlihat.

Masyarakat di desa itu berharap BLH segera memeriksa dan menindak lanjuti kilang yang tidak menghiraukan lingkungan sekitar tersebut.