Jakarta, (Antarariau.com) - Acara jalan-jalan semestinya menjadi perjalanan yang bertanggung jawab, meninggalkan jejak yang positif di tempat yang dikunjungi.
"Jalan-jalan nggak cuma "check-in" di hotel, melihat-lihat lalu pulang," kata Dini Hajarrahmah, pendiri komunitas Wanderlust, saat acara bincang-bincang "Learn The Different Ways to Travel Indonesia" di @america, Selasa (12/5) malam.
Menurut Dini, setiap pelancong dapat membuat perbedaan kecil ketika sedang berwisata misalnya tidak membuang sampah dan tidak merusak tempat yang mereka kunjungi.
Dalam salah program wisata yang mereka adakan misalnya, mereka mengajak wisatawan untuk menanam terumbu karang ketika sedang snorkling atau turut menanam mangrove demi menjaga kelestarian lingkungan.
Pelancong juga dapat berbagi pengalaman dengan penduduk lokal dengan mengajarkan keterampilan, misalnya bahasa Inggris.
Menurut Fitria Chairani dari Campa Tour, melalui interaksi dengan penduduk lokal, pelancong akan lebih mengetahui kebudayaan maupun cerita dari tempat yang mereka kunjungi.
"Apalagi tradisi bercerita kuat di Indonesia," kata Fitria.
Berita Lainnya
Naiknya tarif destinasi wisata harus dibarengi transparansi penggunaan dana
04 November 2024 14:37 WIB
Wisata petik buah salak madu diSiak harus dikembangkan
30 May 2023 17:05 WIB
Kolam ikan wisata harus ada di Koto Masjid Kampar
05 March 2022 20:44 WIB
Sektor wisata di Bengkalis harus dikelola secara profesional
14 February 2022 19:26 WIB
Toilet di lokasi wisata harus penuhi standar nasional
17 October 2021 9:46 WIB
Wisatawan ke Bromo harus sertakan hasil tes cepat antigen
28 December 2020 11:57 WIB
Program pengembangan Desa Wisata Bahari harus lebih banyak libatkan warga setempat
16 September 2020 15:26 WIB
Situs sejarah Datuk Gigi Putih di Bengkalis harus dikembangkan
06 September 2020 20:12 WIB