Sektor wisata di Bengkalis harus dikelola secara profesional

id pemkab,Bengkalis,Bupati,kasmarni,Rupat,wisata bengkalis

Sektor wisata di Bengkalis harus dikelola secara profesional

Bupati Bengkalis Kasmarnimembuka Rapat Koordinasi Pariwisata se-Provinsi Riau Tahun 2022, di Rupat, Senin (14/2). (ANTARA/HO-Diskominfotik)

Bengkalis (ANTARA) - Bupati Bengkalis Kasmarni menyebut bahwa salah satu fokus pembangunan ke depan dengan mengembangkan sektor-sektor pembangunan yang berbasis renewable resources, terutama pada sektor pariwisata, mengingat, sektor pariwisata merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan.

"Jika sektor pariwisata ini dapat kita kelola secara maksimal dan profesional, maka pariwisata akan menjadi lokomotif ekonomi baru bagi masyarakat dan menjadi sumber pendapat asli daerah. Karena harus kita sadari, bahwa saat ini ketergantungan kita terhadap kekayaan sumber daya alam sangat besar dan mendominasi struktur pendapatan daerah," ujar Kasmarni saat membuka Rapat Koordinasi Pariwisata se-Provinsi Riau Tahun 2022, di Rupat, Senin.

Selain itu, kata Kasmarni, upaya mewujudkan visi Kabupaten Bengkalis Bermarwah, maju dan sejahtera adalah salah satu fokus Pemkab ke depannya untuk menjalankan misi mewujudkan pengelolaan potensi sumber daya alam yang efektif dalam memajukan perekonomian.

"Dengan sasaran terwujudnya pengelolaan potensi pesisir dan kemaritiman, melalui strategi pengembangan, penataan dan pengelolaan potensi wisata serta penataan kelembagaan dan penguatan subsektor ekonomi kreatif berbasis teknologi informasi," kata Kasmarni.

Kasmarni juga menjelaskan Pemkab Bengkalis telah melakukan strategi serta upaya, agar sektor pariwisata dapat maju dan berkembang dan telah memiliki Perda Nomor 2 Tahun 2021 tentang rencana induk pembangunan kepariwisataan Kabupaten Bengkalis Tahun 2021-2035.

"Kami juga telah membentuk tim percepatan pembangunan pariwisata Kabupaten Bengkalis," ungkapnya.

Kasmarni berharap dengan adanya kegiatan ini, sebagai wujud amenitas atau daya dukung stake holder lainnya, dalam meningkatkan pemahaman, semangat serta langkah nyata bersama.

"Pulau Rupat ini sejak tahun 2011 telah ditetapkan pemerintah pusat sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional. Namun, sampai saat ini, sudah lebih kurang 11 tahun penetapannya, namun belum ada sepeserpun dana APBN yang meluncur dalam mendukung pengembangan KSPN pulau Rupat ini," ujar Kasmarni.