PCR Gandeng RT Dan RW Lindungi Mahasiswa Dari Narkoba

id pcr gandeng, rt dan, rw lindungi, mahasiswa dari narkoba

PCR Gandeng RT Dan RW Lindungi Mahasiswa Dari Narkoba

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Politeknik Caltex Riau menggandeng Rukun Tetangga-Rukun Warga atau RT/RW di sekitar kampus untuk mencegah mahasiswa dari bahaya narkotika dan obat-obatan terlarang.

"Mahasiswa kita banyak yang berasal dari luar Pekanbaru dan tinggal di kost-kostan depan kampus. Kita khawatir mahasiswa terjebak narkoba dan tindakan asusila, untuk itu kita dengan RT/RW lingkungan sekitar sudah berkoordinasi jika ada hal yang mencurigakan," kata Direktur PCR, Dr. Hendriko di Pekanbaru, Senin.

Seperti diketahui, kata dia, saat ini dalam pemberitaan hampir setiap hari ada kasus narkoba di Pekanbaru dan sekitarnya. Mahasiswa yang tidak diawasi oleh orang tua sangat rentan terjebak dalam dunia hitam itu.

Hal tersebut disampaikannya saat pertemuan Petinggi PCR dengan orang tua mahasiswa angkatan 2014. Antisipasi narkoba disampaikan selain tentunya hasil akademik mahasiswa di kampus yang berada di bawah Yayasan Politeknik Chevron Riau itu.

PCR sendiri, kata Hendriko, tidak hanya akan fokus pada kemampuan akademis saja, namun juga pembangunan karakter yang baik secara moral. Hal itu dapat dilihat dari berbagai regulasi di lingkungan kampus seperti larangan merokok dan tertib lalu lintas.

"Di dalam kampus berluas 14 hektare (ha) ini kita membangun mahasiswa untuk memiliki sikap yang baik seperti bebas asap rokok dan tertib berlalu lintas. Jadi di sini mahasiswa wajib gunakan kelengkapan lalu lintas," ujarnya.

Tidak hanya kepada mahasiswa saja, dosen dan seluruh pegawai juga wajib seperti itu. Dia menyatakan bahwa dosen sampai ketua yayasan sekalipun adalah model bagi mahasiswa.

"Aturan juga berlaku bagi dosen, bahkan dalam hal datang tepat waktu sekalipun. Dosen dan ketua yayasan juga tidak boleh merokok," tegasnya.

Akan tetapi, lanjut dia, hal itu hanya bisa diawasi sampai jam perkuliahan saja. Jadi butuh lingkungan dan juga tentunya orang tua mahasiswa untuk saling mengontrol karena PCR tidak bisa berjalan sendiri.

Imbauan itu juga disampaikannya kepada penerima beasiswa YPCR dan bidik misi tahun 2015 yang juga hadir bersama orang tuanya. Sebanyak 39 penerima beasiswa itu sendiri akan kuliah gratis ditambah yang saku pada tahun akademik baru nanti.