Coke Kicks Bidik 1.280 Pemain Untuk Dibina

id coke, kicks bidik, 1280 pemain, untuk dibina

 Coke Kicks Bidik 1.280 Pemain Untuk Dibina

Jakarta, (Antarariau.com) - Program "Coke Kicks 2015" membidik 1.280 pemain sepak bola muda di Indonesia usia antara 12-17 tahun untuk dibina menjadi pemain sepak bola potensial dan akan dibina langsung oleh pelatih dari Asian Soccer Academy (ACA).

Selain dilatih oleh jajaran pelatih dari ACA, kata CSR Specialist Coca Cola Amatil Indonesia, Ardhina Zaiza di Jakarta, Kamis, pihaknya juga melibatkan mantan pesepakbola nasional, Rochi Putiray untuk menjadi duta pada kegiatan ini.

"Kegiatan ini kami lakukan di 10 kota di Indonesia. Untuk pesertanya tidak melulu siswa dari SSB tapi anak-anak yang mempunyai potensi untuk diasah," kata Ardhina Zaiza di sela peluncuran program " Coke Kicks 2015".

Menurut dia, program yang sudah berjalan lima tahun ini diharapkan mampu membangun karakter bakat pemain muda Indonesia selain mengembangkan kemampuan teknik dalam bermain. Kekuatan karakter dan kemampuan teknik menjadi elemen penting untuk jadi juara.

Selain memberikan pelatihan pada pemain muda, "Coke Kicks 2015" juga akan memberikan pelatihan kepada pelatih atau biasa disebut dengan "train the trainer". Hal ini dilakukan demi menambah pengetahuan pelatih dalam menangani pembinaan usai muda.

"Ada sekitar 100 pelatih yang akan mendapatkan pelatihan dari ACA. Kami berharap pelatihan ini dijadikan bekal atau panduan untuk melatih anak asuhnya," kata perempuan yang akrab dipanggil Icha itu.

"Coke Kicks 2015" dimulai dari Waisai, Raja Ampat, Medan, Bandung, Semarang, Padang, Jakarta, Surabaya, Lampung, Denpasar dan Balikpapan. Program ini baru akan berakhir pada pertengahan November.

Kegiatan yang digelar oleh Coca Cola Amatil Indonesia ini mendapatkan dukungan penuh dari Rochi Putiray. Pemain yang kenyang bermain diluar negeri menilai peran pihak ketiga itu sangat berarti, bahkan data pemain muda yang dimiliki jauh lebih lengkap dibandingkan federasi.

"Seharusnya dengan banyaknya program seperti ini Indonesia bisa juara. Kami menilai federasi (PSSI) lebih banyak duduk sehingga belum bisa memaksimalkan potensi yang ada," kata Rochi saat dikonfirmasi.

Menurut dia, dengan program "Coke Kicks 2015" diharapkan terbentuk sistem pelatihan yang baik karena selama ini kurang maksimal. Selain ini banyak sistem pelatihan yang salah sehingga pemain setelah lepas dari usia 19 tahun banyak yang kemampuannya menurun.

Sementara itu, Technical Advisor ASA Foundation, Lee Hawkins mengatakan, pelatihan baik pemain muda maupun pelatih sangat penting dilakukan. Untuk itu dibutuhkan peningkatan kemampuan yang berkelanjutan.

"Training untuk pelatih sangat penting terutama pada pelatihan teknik dasar dan pembangunan karakter positif dalam bermain sepak bola. Untuk itu harus terus ditingkatkan," katanya.

Menurut dia, kemampuan pemain muda Indonesia memang bagus dan mampu bersaing dengan pemain muda lain termasuk dari Eropa. Pemain yang dinilai cukup berbakat ini paling banyak berasal dari daerah mulai Maluku hingga Papua.