Pekanbaru, (Antarariau.com) - Kepolisian Resort Kepulauan Meranti, Provinsi Riau, berhasil mengungkap kasus pembunuhan sadis dan pemerkosaan seorang janda muda bernama Ramlah serta meringkus dua orang pelaku yang kini ditatapkan sebagai tersangka.
"Ada dua tersangka yang sudah diamankan," kata Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Z. Pandra, kepada wartawan di Pekanbaru, Kamis.
Pelaku pertama yang berhasil ditangkap berinisial Ih, pemuda berusia 17 tahun. Tersangka ini mengaku membunuh janda berusia 25 tahun itu karena masalah asmara. Tak lama setelah penangkapan pertama, polisi berhasil meringkus tersangka Az (22) yang merupakan kawan Ih.
Dari hasil pemeriksaan sementara, tersangka Az mengaku hanya membantu menguburkan mayat korban setelah Ih melakukan pembunuhan pada hari Minggu lalu (19/4). "Tersangka Az membawa cangkul dari rumahnya dan bersama tersangka Ih menggali lubang untuk mengubur korban. Kuburan yang mereka gali hanya sedalam sekitar 75 centimeter," kata AKBP Pandra.
Terungkapnya kasus pembunuhan sadis itu berawal dari sekelompok anak-anak yang tengah asik bermain menemukan mayat wanita pada Selasa lalu (21/4). Penemuan mayat itu berlokasi di sebelah sebuah gudang di Jalan Pelabuhan Desa Lemang Kecamatan Rangsang Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti.
Pandra mengatakan petugas langsung menuju lokasi kejadian dan menemukan bahwa tubuh korban masih lengkap namun badan bagian atas terkubur di dalam tanah. Setelah polisi melakukan pembongkaran, lanjutnya, mayat wanita itu ternyata tanpa busana dan tangan serta lehernya terikat benang nilon.
Identitas jenazah tersebut akhirnya diketahui bernama Ramlah, seorang janda berusia 25 tahun yang tinggal di sekitar tempat kejadian. Dari keterangan saksi, ia mengatakan polisi mendapat informasi bahwa korban terakhir kali sempat terlihat berjalan bersama seorang pemuda, yakni Ih.
Tidak butuh waktu lama bagi polisi untuk menangkap pemuda berusia 17 tahun yang bekerja sebagai buruh pabrik itu. AKBP Pandra menyatakan, tersangka Ih mengakui telah membunuh Ramlah. Bahkan, tersangka juga berniat kabur dari Meranti setelah mayat korban ditemukan oleh warga.
"Ketika ditangkap, tersangka sudah bersiap-siap akan meninggalkan Pulau Meranti," katanya.
Dari hasil pemeriksaan tersangka Ih, pembunuhan tersebut diduga dipicu masalah asmara. Menurut Pandra, tersangka membunuh Ramlah karena janda muda itu menolak diajak berhubungan seks. Bahkan, ia mengatakan tersangka sempat menyetubuhi Ramlah setelah korban dipastikan tewas.