Pekanbaru, (Antarariau.com) - Perhimpunan Advokat Indonesia atau Peradi menggelar Rapat Kerja Nasional di Hotel Labersa Kabupaten Kampar, Riau, Sabtu, setelah pelaksanaan Musyawarah Nasional di Makassar sebelumnya terhenti akibat ricuh sesama anggota.
Ketua Umum Peradi, Otto Hasibuan, menjelaskan bahwa agenda Rapat Kerja Nasional (Rakernas) itu untuk membahas dan memutuskan pelaksaan Musyawarah Nasional (Munas) selanjutnya.
"Setiap tahun ada Rakernas, namun untuk kali ini kita agendakan membahas dan memutuskan pelaksanaan Munas setelah Munas apa adanya di Makassar kemarin," kata Otto Hasibuan.
Ia mengatakan Rakernas di Riau diikuti oleh 57 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Peradi dari 67 DPC se-Indonesia. "Ini artinya bahwa kita masih solid dan kuat untuk membicarakan Munas selanjutnya," lanjut Otto.
Sementara itu, terkait Munas di Makassar yang sempat ricuh, Otto mengatakan bahwa Munas tersebut telah disusupi oknum-oknum dari partai politik yang hendak memecah belah Peradi. Ia mengatakan saat ini telah melakukan investigasi terkait oknum-oknum perusuh di Munas Makssa yang diduga membawa kepentingan partai politik tertentu kedalam organisasi itu. Ia menegaskan, oknum tersebut adalah ancaman serius untuk Peradi.
"Jika memang terbukti, saya tidak akan membicarakan soal pecat memecat, namun akan kita serahkan (keputusannya) di Rakernas," ujarnya.
Lebih lanjut, dengan kisruh Munas di Makassar, ia mengatakan telah mengambil banyak pelajaran. Untuk itu, dalam Rakernas kali ini, ia sudah berkoordinasi dengan kepolisian.
"Mudah-mudahan tidak terjadi kericuhan dalam Rakernas ini," katanya.
Dari pantauan Antara, tempat penyelenggaraan Rakernas Peradi di Riau dijaga ketat oleh panitia. Baik peserta maupun wartawan harus melewati dua pemeriksaan ketat, dan harus menunjukan undangan.
Selain itu, terlihat juga sejumlah personel polisi yang turut mengamankan jalannya Rakernas ini.