Ikan Arwana Jefry Noer Diekspor Hingga Tiongkok

id ikan arwana, jefry noer, diekspor hingga tiongkok

Ikan Arwana Jefry Noer Diekspor Hingga Tiongkok

Kampar, (Antarariau.com) - Bupati Kabupaten Kampar, Riau Jefry Noer saat ini mengembangkan budidaya ikan hias arwana yang telah dipasarkan hingga beberapa negara bahkan Tiongkok.

"Tidak ada yang sulit jika ada kemauan. Memelihara dan mengembangkan ikan arwana juga mudah, buktinya di Kampar berhasil," kata Jefry Noer kepada pers di Siak Hulu, Kampar, Kamis (12/3).

Bupati Kampar mengembangkan budidaya ikan arwana sejak beberapa tahun lalu dan saat ini telah berhasil dengan jumlah peliharaan mencapai ribuan ekor.

Jefry mengembangkan budidaya ikan arwana di sejumlah tempat, salah satunya di kawasan Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) Karya Nyata, Desa Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu. Kemudian juga ada di beberapa tempat lainnya dengan luas lahan budidaya enam dan 11 hektare.

Untuk satu kawasan budidaya arwana di Kecamatan Rumbai, Pekanbaru, Jefry berhasil mengembangkan sekitar 2.000 ekor induk ikan arwana dan saat ini sedang dikembangkan ribuan anak arwana.

Budidaya ikan arwana Jefry Noer juga dikagumi para petinggi Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (Perhiptani) Pusat dan Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) tingkat provinsi yang sebelumnya telah berkunjung ke kawasan budidaya arwana tersebut.

"Ini patut dicontoh oleh para penyuluh dan ketua DPW Perhiptani. Semua usaha yang berpotensi untuk memajukan perekonomian harus dibawa pulang dan diterapkan," kata Ketua Umum DPP Perhiptani Isran Noor.

Jefry Noer mengatakan, bahwa ikan arwana memiliki filosofi yang baik bagi kehidupan masyarakat. Menurut dia, untuk menjalankan kehidupan sehari-hari baik sebagai kepala rumah tangga maupun sebagai kepala kepemimpinan dalam pemerintahan harus bisa meniru cara hidupnya induk ikan Arwana jantan.

Ia mengatakan bahwa induk ikan arwana itu setelah induk perempuan mengeluarkan telornya langsung ditetaskan oleh induk jantan dengan mengumpulkan di dalam mulutnya selama empat pulu hari, selama empat puluh hari itulah induk ikan jantan tidak makan demi menyelamatkan anak-anaknya.

"Untuk itu marilah kita bekerja dan berusaha semaksimal mungkin untuk anak dan mayarakat, jangan sampai pula kita hidup seperti Induk Ikan Gabus yang memakan anaknya sendiri," katanya. ***