Pekanbaru, (Antarariau.com) - Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia menyatakan siap membantu pemerintah dalam mencegah kebakaran lahan dan hutan di wilayah Sumatera, khususnya Provinsi Riau, secara terpadu mulai dari tingkat pusat, provinsi, hingga ke unit kesatuan pengelolaan hutan.
"Sebaiknya penanganan masalah kebakaran memang dilakukan lintas sektoral, jangan hanya sektor kehutanan saja karena menyangkut masalah sosial dan ekonomi," kata Wakil Ketua Umum APHI Irsyal Yasman dalam pesan pernyataan pers yang diterima Antara di Pekanbaru, Rabu.
Menurut Irsyal, kesiapan yang melibatkan seluruh korporasi anggota APHI mulai dari melakukan penyuluhan, pembinaan dan pelatihan kepada masyarakat mengenai antisipasi pencegahan kebakaran. Selain itu, anggota-anggota APHI juga siap menyiapkan peralatan pemadaman seperti helikopter untuk pengeboman air, mobil pemadam, airboat, pompa air hingga teknologi foto udara.
"Ini merupakan tindakan preventif untuk menyadarkan masyarakat agar kebakaran tidak terus berulang setiap tahun," katanya.
Irsyal menghimbau agar pemerintah dapat menyediakan peta provinsi rawan kebakaran seperti di Provinsi Riau, Jambi dan Sumatera Selatan. Ia menilai peta ini akan sangat membantu proses mitigasi dan pencegahan kebakaran lahan dan hutan.
"APHI bersama anggota juga sedang menyiapkan pemetaan daerah rawan yang dibuat berdasarkan hasil olah data masa lalu, pemetaan daerah rawan dengan menggunakan citra satelit serta memanfaatkan teknologi foto udara untuk memantau area rawan terbakar," katanya.
Menurut dia, pihaknya juga siap berbagi informasi untuk penanganan kebakaran dengan penyediaan sistem informasi kebakaran hutan berupa pembuatan sistem deteksi dini (early warning system).
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya dalam kunjungannya ke Pekanbaru pada 16 Februari lalu meminta pihak perusahaan untuk meningkatkan kewaspadaan untuk mencegah kebakaran lahan dan hutan yang berpotensi terulang, terutama di Provinsi Riau.
"Perusahaan bersama pemerintah kabupaten dan kota harus meningkatkan kapasitas dan memobilisasi semua elemen pemadam kebakaran untuk mematikan titik api," tegas Siti Nurbaya saat peluncuran Rencana Aksi Penanggulangan Kebakaran Lahan dan Hutan Riau.
Ia meminta perusahaan untuk meningkatkan kewaspadaan, dan melakukan patroli serta berkoordinasi dengan aparat kepolisian. "Mohon laporkan perkembangan secara berkala kepada gubernur," katanya.
Kemudian, ia juga meminta agar perusahaan proaktif ikut memonitor dan menjaga kawasan hutan yang tidak memiliki hak (open access) karena berpotensi terjadi pembakaran dan konflik dari okupansi masyarakat.
"Perusahaan harus ikut madamkan kebakaran di open access disekitar lahan masing-masing dan sekitarnya. Tolong diamati apabila ada potensi masalah dengan masyarakat," ujarnya.
Selain itu, ia juga meminta agar perusahaan menyekat kanal apabila terjadi kebakaran agar api tidak meluas. "Apabila memang tidak mungkin untuk menutup kanal, maka kanal-kanal perusahaan yang lebarnya mencapai 16 meter perlu dibuat pintu untuk buka-tutup aliran air," katanya.
Berita Lainnya
Pemerintah pastikan pengendalian kebakaran hutan dan lahan terutama wilayah prioritas
24 October 2024 17:01 WIB
Pemkab Siak gelar apel kesiapsiagaan antisipasi bencana alam banjir dan karhutla
17 October 2024 17:24 WIB
BPBD Riau luncurkan desa tangguh bencana atasi karhutla
12 September 2024 4:46 WIB
13 helikopter dan pesawat antisipasi karhutla di Riau
06 September 2024 8:51 WIB
PT SLS sinergi dengan Kelompok Tani Peduli Api cegah dan atasi kebakaran lahan
24 August 2024 11:12 WIB
Karhutla terjadi pada lahan PT DSI di Siak seluas 3 hektare
02 August 2024 19:50 WIB
Bakar lahan untuk tanam sayur, pria di Pekanbaru dibui
29 July 2024 13:20 WIB
Helikopter bom air padamkan karhutla 5 ha di Siak
22 July 2024 16:49 WIB