Rengat, (Antarariau.com) - Anak berusia tiga tahun di Kabupaten Indragiri Hulu, Riau, tewas setelah tronton yang bermuatan besi seberat 25 ton menghantam rumahnya.
"Awalnya terdengar suara keras, masyarakat sempat kaget, dentuman suara itu menyebabkan ratusan warga terbangun dari tidur dan keluar rumah menuju arah tronton menyeruduk sebuah rumah papan bertingkat," kata salah satu warga Jalan lntas Timur KM 255 Desa Sei Akar RT 21 Rw 02 Kampung Pertemuan, Hendrik (36), di Batang Gansal, Senin.
Ia mengatakan kecelakaan maut terjadi berkisar pukul 02.00 WIB di Kecamatan Batang Gansal Inhu, masyarakat yang sedang tertidur lelap dikagetkan dengan dentuman keras yang membuat mereka menuju tempat kejadian.
Setelah dilihat ternyata mobil tronton bermuatan berat telah memporak-porandakan rumah milik salah satu warga setempat, di dalam rumah ada tujuh orang, empat selamat dan tiga tewas menggenaskan akibat terseruduk truk yang tidak mampu
melewati tanjakan sepanjang 100 meter.
"Rumah hancur, seorang bidan dan ibu serta anaknya berumur tiga tahun tewas," katanya.
Teman Sopir tronton Sh (46) mengatakan kecelakaan maut yang terjadi pada di Batang Gansal km 258, Inhu pada hari Sabtu (14/1) tepatnya pukul 02.00 WIB menemukan fakta baru, bahwa rem mobil truk berplat nomor BK 8888 LM itu blong
menyebabkan mobil tidak mampu berhenti saat meluncur mundur akibat tanjakan terlalu tinggi.
"Rem mobil itu memang blong, jadi saat meluncur ke bawah sudah tak bisa dihentikan lagi," ucapnya.
Ia yang saat itu sedang tertidur di balik supir mengaku terkejut saat mobil itu menabrak rumah Agus (24) yang merupakan suami Juliana (23), sopir tronton Es
waktu itu sudah lari ke Mapolsek setempat untuk menyelamatkan diri, sementara dirinya masih di sana.
Menurutnya, saat berangkat dari Medan, rem mobil tersebut masih berfungsi, hanya saja saat memasuki Batang Gansal diketahui tidak kuat menanjak dan direm tidak bisa
ternyata diketahui rem mobil pengangkut 25 ton besi plat tersebut memang blong.
Kapolres Indragiri Hulu melalui Kanit Lantas Polsek Batang Gansal Bripka Hasibuan mengatakan, Es sempat lari ke pos Patroli Jalan Raya (PJR) yang tak jauh dari lokasi kejadian tersebut, dari sana dia diamankan ke mapolsek, lalu dia dijemput
oleh unit lantas polres Inhu.
"Semetara mobil yang digunakan masih berada di Mapolsek Batang Gansal beserta sejumlah besi yang dibawa oleh mobil tersebut sebagai barang bukti pemeriksaan," ujarnya.
Keluarga korban melalui Parlindungan, ketua RT setempat menjelaskan, Juliana dan anaknya dimakamkan pada hari Minggu (15/2), kedua jenazah itu akan
dimakamkan di pemakaman yang terletak di Jalan PKS PT SRJ.
"Jenasah seorang bidan bernama Maria telah dibawa ke Tebing Tinggi Sumatra Utara pada hari Sabtu (14/2) lalu tepatnya pukul 16.00 WIB," ujarnya.
Kapolres Indragiri Hulu AKBP Ari Wibowo melalui Kasubag Humas Polres Iptu
Yarmen Djambak mengatakan, saat ini kasus tersebut masih dalam proses penyelidikan dan sopir telah ditahan di Mapolres untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
"Kecelakaan yang menewaskan Juliana, dan Meriana, serta anak Juliana yang baru berumur tiga tahun itu terjadi saat mereka tengah tertidur lelap, tanpa diduga, rumah mereka ditabrak oleh mobil truk yang diketahui milik Aseng, seorang
pengusaha asal Medan, Sumatera Utara," katanya.
Mobil tersebut melaju dari arah Pekanbaru menuju Jambi dengan membawa muatan 25 ton besi, namun setibanya di tanjakan Batang Gansal km 258, mobil itu tidak bisa mendaki lalu meluncur ke bawah dan menghantam kamar korban.