Gubernur: Respons Penanggulangan Kebakaran Riau Lebih Baik

id gubernur respons penanggulangan kebakaran riau lebih baik

 Gubernur: Respons Penanggulangan Kebakaran Riau Lebih Baik

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Pelaksana Tugas Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengatakan respons seluruh instansi dari tingkat pemerintah daerah dan TNI-Polri terhadap penanggulangan kebakaran lahan dan hutan di Provinsi Riau mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu.

"Kalau secara operasional, masing-masing sudah bergerak semua, mulai dari dinas perkebunan, kehutanan, lingkungan hidup, BPBD dan TNI-Polri. Kita mengaktifkan kembali posko penanggulangan kebakaran untuk memperkuat koordinasi, jangan sampai ada yang merasa bekerja sendiri karena kita harus bekerja bersama-sama," katanya pada hari pertama pengaktifan kembali Posko Siaga Darurat Kebakaran di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Jumat.

Politisi Golkar yang akrab disapa Andi Rachman ini mengimbau semua pihak mulai dari tingkat desa hingga pemerintah daerah, dan pihak perusahaan untuk bekerja sama mencegah agar kebakaran lahan dan hutan tidak makin meluas.

"Seluruh yang terkait kita imbau mulai dari kepala desa, camat, pokoknya tingkat terbawah untuk ikut memonitor dan mencegah kebakaran," katanya.

Ia mengatakan kebakaran yang mulai kembali terjadi di sejumlah daerah di Riau sudah menjadi perhatian khusus pemerintah pusat.

Menurut dia, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya bahkan sudah meneleponnya pada dua hari lalu untuk mengetahui perkembangan terkini.

Sebagai tindak lanjutnya, Menteri LHK bersama Kepala BNPB Syamsul Maarif dan Kepala BMKG akan melakukan kunjungan kerja ke Riau pada 16 Februari mendatang. Namun, Andi membantah pengaktifan posko karena untuk menyambut menteri.

"Bukan karena Bu Menteri mau kemari, tapi memang Posko ini ada terus dan masa berlakunya disesuaikan ketika terjadi eskalasi dan perlu koordinasi supaya lebih baik," katanya.

Ia mengatakan, Posko tersebut akan mendorong penguatan penanggulangan di daerah yang sedang mengalami kebakaran. Ia mengakui kebakaran banyak terdeteksi di Kabupaten Bengkalis, namun dampaknya terhadap kesehatan udara belum terlalu parah. "Tingkat kualitas udara menunjukan status sedang menuju normal," katanya.

Sementara itu, Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru Sugarin mengatakan hasil pencitraan satelit Terra dan Aqua pada 13 Februari pukul 05.00 WIB menunjukan ada 72 titik panas (hotspot) di Sumatera. Jumlah "hotspot" paling banyak berada di Riau, yakni mencapai 65 titik.

"Konsentrasi titik panas paling banyak di Kabupaten Bengkalis ada 43 titik, Indragiri Hilir sembilan titik, Siak enam titik, Pelalawan empat titik, Kepulauan Meranti dua titik, dan satu titik di Rokan Hilir," katanya.

Ia mengatakan, cuaca Riau pada umumnya cerah berawan dengan peluang hujan dengan intensitas ringan terjadi pada sore atau malam hari di Riau bagian Timur, Selatan dan Barat.