"Jalur pendakian Gunung Merapi melalui selatan kondisinya masih berbahaya pascaerupsi 2006 dan 2010, untuk itu jalur pendakian akan lebih diarahkan sebagai jalur wisata trekking,"
Sleman, (Antarariau.com) - Taman Nasional Gunung Merapi akan menjadikan jalur pendakian melalui selatan gunung tersebut dari Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang ditutup sejak 2006, untuk wisata trekking.
"Jalur pendakian Gunung Merapi melalui selatan kondisinya masih berbahaya pascaerupsi 2006 dan 2010, untuk itu jalur pendakian akan lebih diarahkan sebagai jalur wisata trekking," kata Koordinator Pengendali Ekosistem Hutan Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) Asep Nia Kurnia di Sleman, Minggu.
Menurut dia, pihaknya saat ini telah memasukkan rencana jalur wisata terekking tersebut ke dalam rencana strategis apa yang akan dicapai selama lima tahun ke depan, yang dimulai pada 2015.
"Rencana dan strategi program lima tahun sedang kami susun, dan kami akan memasukkan rencana untuk membuka jalur pendakian dari sisi selatan untuk wisata trekking," katanya.
Ia mengatakan, nantinya jalur yang akan dibuka itu melewati Sungai Kuning, kemudian juga melewati Watu Kemloso. Hamparan batu yang bentuknya unik, bekas terkena awan panas saat terjadinya erupsi.
"Jalur trekking ini akan menarik bagi wisatawan, terutama turis mancanegara. Membuka jalur trekking termasuk salah satu program untuk meningkatkan wisata alam di wilayah TNGM. Selain itu juga pemberdayaan masyarakat sekitar pastinya akan berpengaruh. Tiga konsentrasi kita selama ini adalah, wisata alam, pemberdayaan masyarakat, serta pemulihan ekosistem," katanya.
Asep mengatakan, jalur pendakian Merapi dari wilayah selatan juga masih berpotensi untuk dibuka. Namun, masih menunggu ekosistem alam di sekitarnya pulih kembali.
"Jalur pendakian Merapi dari selatan saat ini masih berbahaya. Pendakian hanya sampai pos dua saja. Medan tersebut, banyak titik jurang. Terlebih, tumbuhan yang hidup di sekitarnya juga masih semak-semak. Jika salah injak semak-semak, bisa saja itu jurang. Tunggu nanti sampai banyak pepohonan yang tumbuh. Juga agar tanah tidak labil," katanya.
Ia mengatakan, pihaknya belum bisa memprediksi kapan ekosistem setelah melewati pos dua tersebut kembali pulih setelah ditutup karena erupsi 2006.
"Disarankan jika ingin melakukan pendakian, masyarakat umum melalui jalur dari Selo, Boyolali saja. Sudah sejak 2006, kami mengikuti skenario Merapi saja," katanya.
Kepala Seksi Gunung Merapi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta Agus Budi Santoso mengatakan jalur Merapi di wilayah selatan hanya direkomendasi sampai pos dua.
"Namun jika memang ada wisatawan yang ingin menginap, dan sudah mengantongi izin diperbolehkan. Karena di sana, jaraknya lebih dua kilometer dari puncak. Berbeda dengan pendakian yang melewati Selo yang hanya boleh sampai Pasar Bubar, dan tak boleh menginap. Selain radius berbahaya, juga agar tidak mengganggu alat pendeteksi aktivitas Merapi yang kami pasang," katanya.
Berita Lainnya
Jalur Pendakian Merapi Ditutup Selama Dua Bulan
18 January 2015 22:11 WIB
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB
Pemko Batu Alokasikan Rp4,3 Miliar Untuk Bantu Ibu Hamil
07 February 2017 10:50 WIB
Liburan Imlek, Pantai Selatbaru di Bibir Selat Malaka Dipadati Pengunjung
29 January 2017 21:40 WIB
Jalani Pemeriksaan Di Imigrasi Pekanbaru, TKA Ilegal Mengaku Stres
18 January 2017 16:55 WIB
Pelajar Sekolah Di Inhil Banyak Yang "Ngelem"
13 January 2017 6:15 WIB