TKI Ilegal Merasa Terhormat Pulang Dengan Hercules

id tki ilegal, merasa terhormat, pulang dengan hercules

TKI Ilegal Merasa Terhormat Pulang Dengan Hercules

"Senangnya bukan main, karena kita dijemput pakai pesawat. Saya baru pertama kali ini naik pesawat,"

Jakarta, (Antarariau.com) - Sejumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) bermasalah mengaku merasa terhormat dan berterima kasih kepada Pemerintah Indonesia karena mereka mendapat kehormatan dijemput dengan pesawat Hercules TNI AU dari Malaysia menuju tanah air.

"Senangnya bukan main, karena kita dijemput pakai pesawat. Saya baru pertama kali ini naik pesawat," kata seorang TKI, Yusrianto, kepada Antara saat berada dalam Hercules di perjalanan dari Malaysia ke Jakarta, Selasa.

Lelaki berusia 24 tahun asal Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau, itu merupakan salah satu dari ratusan TKI ilegal yang dipulangkan melalui Lanud Subang, Malaysia.

Ia mengaku sudah tiga tahun bekerja di Malaysia sebagai operator permainan game "on-line" dan pada Oktober lalu terjaring razia Kepolisian Kerajaan Malaysia karena tidak mengantongi paspor dan izin kerja.

Ratusan TKI bermasalah diangkut menggunakan lima pesawat Hercules TNI AU pada Selasa siang dan tiba di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, sekitar pukul 18.22 WIB.

Keberangkatan mereka sempat molor sekitar dua jam dari jadwal semula karena para TKI berangkat dari tempat penampungan imigran yang berbeda-beda di Malaysia.

Lokasi pendaratan di tanah air juga berubah dari rencana semula ke Bandara Juanda, Surabaya, menjadi ke Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Meski begitu, para TKI tersebut terlihat antusias ketika menaiki pesawat Hercules. Apalagi, di dalam rombongan tersebut turut didampingi oleh Wakil Duta Besar Indonesia untuk Malaysia, Herwanto.

"Saya seperti bermimpi bisa pulang dijemput naik pesawat," kata Saninari, yang juga TKI ilegal asal Jember, Provinsi Jawa Timur.

Ia berharap pemerintah Indonesia bisa seterusnya konsisten membantu warga negara yang masih tersangkut hukum karena menjadi TKI ilegal. Menurut dia, sebagian besar TKI ilegal tersangkut masalah hukum karena ketidaktahuan mereka tentang prosedur kerja yang sah, dan banyak juga yang menjadi korban penipuan agen tenaga kerja yang memberikan izin kerja palsu.

"Masih banyak teman-teman kita berada di penjara dan tahanan imigrasi. Saya mohon Pak Presiden Jokowi (Joko Widodo) segera membantu mereka, karena nasibnya sangat kasihan di sana," katanya.

Duta Besar Indonesia untuk Malaysia, Marsekal TNI Purn Herman Prayitno mengatakan, pemulangan TKI bermasalah dengan pesawat Hercules dilakukan dalam dua tahap dengan jumlah yang diberangkatkan mencapai 703 orang. Keberangkatan pada Selasa memulangkan sebanyak 494 orang, dan pada Rabu (24/12) sebanyak 209 orang.

Ia mengatakan, pemulangan TKI bermasalah dengan pesawat membuat proses deportasi lebih cepat dibandingkan sebelumnya yang menggunakan kapal laut dari Johor ke Tanjung Pinang, Provinsi Kepulauan Riau, dan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, baru kemudian TKI dikembalikan ke daerah asal mereka.

Menurut dia, hingga kini masih ada sekitar 500 TKI bermasalah yang masih berada di tahanan imigrasi Malaysia dan kemungkinan baru dipulangkan pada tahun 2015.

"Penggunaan pesawat ini untuk mempercepat pemulangan. Tetapi saya belum bisa memastikan apakah pemulangan selanjutnya akan tetap menggunakan pesawat karena ini tergantung keputusan pemerintah di Jakarta," ujarnya.

Ia mengatakan, TKI di Malaysia yang bekerja secara legal ada sekitar 1,3 juta orang, namun jumlah mereka yang ilegal masih belum bisa dipastikan. Namun, ia mengatakan Pemerintah Indonesia dan Malaysia telah berkomitmen untuk memperbaiki hubungan kerjasama terkait tenaga kerja migran.

"Ke depannya, kedua negara sepakat untuk bersama-sama menanggulanginya. TKI yang bekerja di Malaysia harus yang legal, dan penegakan hukum kepada majikan yang menggunakan tenaga kerja ilegal akan terus diberlakukan," katanya.

Wakil Duta Besar Indonesia untuk Malaysia, Herwanto mengatakan, selama Januari hingga Desember tahun 2014 sudah ada sekitar 70.000 TKI bermasalah yang dipulangkan ke tanah air.

Ia mengatakan, perlu ada komitmen kedua negara untuk menyelesaikan masalah TKI ilegal.

"Banyak oknum-oknum, bahkan merupakan orang Indonesia yang sudah lama tinggal di Malaysia, yang tega menjanjikan izin kerja kepada TKI tetapi uangnya dibawa kabur bahkan ada yang menerbitkan izin kerja palsu. Ini yang harus diberantas, dan dibarengi dengan edukasi kepada tenaga kerja," katanya.