Jakarta, (Antarariau.com) - Kementerian Sosial akan memperbanyak Kampung Siaga Bencana, terutama di daerah rawan bencana alam, sebagai bentuk kesiapsiagaan.
"Selain segera memperbanyak Kampung Siaga Bencana yang telah dibentuk di 142 titik rawan bencana, juga disiapkan kemampuan personel dari Tagana," kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa di Jakarta, Rabu.
Kementerian Sosial menghargai berbagai upaya penggunaan berbagai teknologi tinggi pada sistem peringatan dini (early warning system) terkait bencana alam.
Namun, pihaknya juga memperluas jangkauan dengan melakukan pendekatan sistem peringatan dini berbasis masyarakat dan kearifan lokal juga dibutuhkan.
Hal itu, kata Mensos, sebagai langkah penguat upaya peningkatan kemampuan kesiapsiagaan dan mitigasi.
"Sistem peringatan dini diperlukan, selain meminimalisir jumlah korban. Juga, untuk peningkatan kesiapsiagaan dan mitigasi menghadapi bencana alam," katanya.
Kampung Siaga Bencana dibentuk di daerah rawan bencana dimana masyarakatnya dilatih untuk hidup bersahabat dengan alam namun di sisi lain tetap meningkatkan kewaspadaan dengan perubahan alam yang terjadi.
Saat bencana terjadi, katanya, masyarakat bisa langsung menyelamatkan diri dan mampu mandiri pada masa tanggap darurat sampai bantuan dari pemerintah tiba,
Hal ini diperlukan untuk meminimalisir jumlah korban jiwa dan memastikan kebutuhan warga yang mengungsi terpenuhi.
Berita Lainnya
Anggota DPR apresiasi kegiatan program Kampung Siaga Bencana
04 March 2022 10:57 WIB
Riau bentuk 15 kampung siaga hadapi bencana
25 March 2021 2:11 WIB
Karya Mulyo Sari di Rokan Hilir jadi sasaran Kampung Siaga Bencana
30 April 2019 17:48 WIB
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB
Pemko Batu Alokasikan Rp4,3 Miliar Untuk Bantu Ibu Hamil
07 February 2017 10:50 WIB
Liburan Imlek, Pantai Selatbaru di Bibir Selat Malaka Dipadati Pengunjung
29 January 2017 21:40 WIB