Riau bentuk 15 kampung siaga hadapi bencana

id Pemrov Riau

Riau bentuk 15 kampung siaga hadapi bencana

Tagana jadi garda terdepan membantu masyarakat atasi bencana. ANTARA/HO

Pekanbaru (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Riau telah membentuk 15 kampung siaga bencana untuk mendukung upaya pemerintah pusat dalam menghadapi bencana longsor, banjir, dankarhutla.

"Dari 15 kampung siaga bencana itu, satu diantaranya berada di Kota Pekanbaru, yang diharapkan Kampung Siaga Bencana ini bisa menjadi garda terdepan dalam membantu dan mengedukasi masyarakat menghadapi bencana," kata Wakil Gubernur RiauEdy Natar Nasution di Pekanbaru, Rabu.

Ia mengatakan, keberadaan kampung siaga bencana ini, dapat mengorganisir potensi dan mengelola sumber daya manusia dalam penanganan bencana melalui sosialisasi dan pelatihan.

Selain itu, katanya, kampung siaga bencana diharapkan dapat meningkatkan kapasitas masyarakat lebih siap untuk menghadapi kerentanan dan resiko bencana dengan tepat, cepat dan tanggap dengan semangat gotong royong.

"Dengan adanya relawan yang tangguh disebut Taruna Siaga Bencana (Tagana) yang ikut andil dalam kampung siaga bencana tentu menjadi kebanggaan karena telah memberikan kontribusi bagi masyarakat dalam mengatasi bencana alam," katanya.

Apalagi saat ini, katanya, dalam memperingati bulan Bhakti Taganake-17, sekaligus menjadi momentum bersama bagi semua pihak terutama bagi Tagana Riau dalam upaya menegakkan peran relawan di seluruh wilayah Provinsi Riau dalam penanganan bencana.

Wagubjuga mengajak semua pihak untuk menjadikan Hari Bhakti Sosial Tagana ini menjadi momentum sekaligus menjadi kepedulian terhadap masalah-masalah kesejahteraan sosial di lingkungan masyarakat yang semakin kompleks.

"Mari terus berkarya demi kemanusiaan," katanya.

Kepala Dinas Sosial Provinsi Riau Tengku Zul Efendi mengatakanTagana merupakan relawan dibawah naungan Kementerian Sosial Republik Indonesia yang secara hirarki Gubernur sebagai pembina utama dan Dinas Sosial Provinsi/Kabupaten Kota merupakan pembina teknis sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat.

"Saat ini Taganasudah berusia 17 tahun tentunya sudah mulai dewasa dalam menyikapi setiap permasalahan yang terjadi sehingga kiprahnya diharapkan menjadi pelindung masyarakat dalam penanganan bencana," katanya.

Karenanya diharapkan Tagana menjadi pelindung masyarakat dalam penanggulangan bencana, serta bersinergi dengan organisasi kebencanaan lainnya dalam meminimalisasi permasalahan terutama penanggulangan bencana.