Pekanbaru, (Antarariau.com) - Warga Jalan Baru, Kelurahan Pematang Pudu, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Riau, Gustiani (42) yang menjadi korban amukan gajah liar berharap Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga dapat menyelesaikan persoalan konflik manusia dengan hewan berbelalai itu.
"Masalah amukan gajah ini sudah berulang terjadi dan rumah saya sudah dua kali rusak akibatnya. Harapannya Menteri Lingkungan Hidup dan Presiden dapat membantu menyelesaikan konflik ini," kata Gustiani kepada pers, Kamis.
Ia menjelaskan, terakhir pada pekan lalu, sekitar 20 ekor gajah juga kembali mengamuk dan merusak rumahnya hingga rata dengan tanah.
Sebelumnya dia juga mengharapkan Presiden Jokowi datang mengunjungi bekas rumahnya tersebut dan memberikan bantuan.
"Saya berharap pemerintah melek dengan kasus amukan gajah yang selalu terjadi di sini. Katanya presiden kita yang baru ini sangat peduli dengan nasib rakyatnya. Cobalah lihat kami ini pak. Masyarakat Asli Duri yang tinggal di pinggiran ini selalu menjadi sasaran empuk binatang buas dan liar," katanya.
Namun dipastika keinginan Gustiani tidak terwujud karena Jokowi telah kembali ke Jakarta.
Presiden sebelumnya tiba menggunakan pesawat Kepresidenan di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru pada Rabu (26/11) sekitar pukul 13.11 WIB, terlambat sekitar satu jam dari jadwal semula.
Jokowi ketika itu langsung terbang menggunakan helikopter menuju Kabupaten Kepulauan Meranti untuk meninjau lahan bekas terbakar serta berbincang langsung dengan masyarakat korban polusi asap di sana.
Namun helikopter Jokowi ketika itu terpaksa putar balik akibat cuaca buruk. Presiden kembali terbang ke Meranti pada Kamis (27/11) dan akhirnya mendarat di desa tujuan. Namun pihak protokoler memastikan Jokowi batal berkunjung ke sejumlah wilayah lainnya.