Asisten: Pemimpin Ibarat Berdiri Di Gelas Kaca

id asisten pemimpin, ibarat berdiri, di gelas kaca

Asisten: Pemimpin Ibarat Berdiri Di Gelas Kaca

Bangkinang Kota, (Antarariau.com) - Sikap dan perilaku seorang pemimpin harus bertanggungjawab serta mampu memberi tauladan dihadapan masyarakat.

"Menjadi seorang pimpinan ibarat berdiri didalam gelas kaca, yang tindak tanduknya dapat dilihat masyarakat, maka jaga diri kita masing-masing karena semua ada pirantinya, ada hukum dan moralitas yang harus kita junjung tinggi," kata Ahmad Yuzar, Asisten Pemerintahan pada serah terima jabatan Camat Bangkinang dari Jamilus ke Amiruddin (mantan camat Bangkinang Kota) di Aula Kantor Camat Bangkinang, Kamis (25/09)

"Siap menjadi seorang pemimpin, berarti juga harus siap dengan segala tanggungjawab dan seluruh konsekwensi, tetap berjalan dijalur yang benar," ujarnya lagi.

Dikatakanya, ada prinsip yang harus dilaksanakan dalam memimpin, diantaranya memiliki akuntabilitas, bertanggungjawab atas seluruh yang diberikan dan juga transparansi karena dengan kemajuan teknologi, pengawasan terhadap pemerintah semakin ketat.

Seorang Camat berarti ditengah-tengah masyarakat, kita ditinggikan seranting dan didahulukan selangkah, dijadikan orang yang ditauladani, oleh sebab itu jaga posisi, kita harus lebih sabar dibandingkan dengan orang yang kita pimpin, ujar Yuzar.

Ia menceritakan, di Kecamatan Bangkinang ini, ada Pekerjaan Rumah yang mendesak untuk segera diselesaikan oleh Camat yang baru dilantik, yakni proses pelelangan jembatan untuk mendirikan water front city.

Pada proses pelaksanaannya masih ada empat titik dilokasi lelang yang belum mendapat kesepakatan ganti rugi dengan masyarakat, oleh karena itu, sinergisitas jalinan komunikasi dan koordinasi dengan masyarakat perlu dilakukan untuk menyelesaikan proses ganti rugi ini.

"Coba dirembukkan kembali dengan masyarakat bersangkutan, dahulukan kearifan dan rasa kekeluargaan dalam menyelesaikan masalah ini," kata dia.

Sementara itu Camat Bangkinang lama Jamilus memohon pamit kepada seluruh masyarakat Bangkinang, "Sesungguhnya semua jabatan adalah datang dari Allah, dengan berakhirnya jabatan ini, saya tidak menganggap ini sebuah hukuman, tapi ini adalah warna karir dari seorang pejabat, saya yakin apa yang diberikan Allah adalah sesuatu yang terbaik, jadi tidak ada masalah, ini adalah hal yang lumrah," ucapnya.

Jamilus menambahkan, selama ini, mulai dari Januari 2013 sampai dengan 24 September 2014, apapun tugas yang ditugaskan oleh Bupati Kampar kepadanya selaku Camat Bangkinang, semaksimal mungkin dilaksanakan.

"Saya memohon maaf kepada semua masyarakat Kecamatan Bangkinang atas apa yang menjadi keteledoran saya selama menjalankan tugas baik itu dalam pergaulan, banyak hal yang mungkin kurang berkenan dihati dan juga sekaligus memohon pamit kepada semuanya, secara kedinasan mungkin kita tidak akan berjumpa lagi, namun secara hubungan kekerabatan kita akan selalu bertemu," kata Jamilus. (Adv)

Pewarta :
Editor: Netty Mindrayani
COPYRIGHT © ANTARA 2014

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.