Istanbul (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio menegaskan kembali tekad mereka untuk menemukan solusi damai bagi perang Ukraina dalam perundingan di New York di sela-sela sidang ke-80 Majelis Umum PBB.
Pertemuan yang diadakan secara tertutup pada Rabu tersebut berlangsung lebih dari 50 menit dan berakhir tanpa sambutan pembukaan untuk pers, menurut kantor berita TASS.
Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan kedua menlu "bertukar pandangan tentang penyelesaian krisis Ukraina, berdasarkan kesepahaman yang dicapai selama KTT Rusia-Amerika di Anchorage," dan menegaskan kembali minat mereka pada penyelesaian damai.
Baca juga: Lavrov: Rusia dan AS Siap Gelar Pertemuan Baru Bahas Ukraina
Lavrov menekankan kesiapan Moskow untuk mematuhi kesepahaman yang dikembangkan oleh para pemimpin Rusia dan AS di Alaska, termasuk upaya koordinasi untuk mengatasi akar penyebab konflik.
Dia menekankan "tidak dapat diterimanya skema yang dipromosikan oleh Kiev dan beberapa ibu kota Eropa yang bertujuan untuk memperpanjang konflik."
Kementerian tersebut mengatakan keduanya juga meninjau agenda bilateral yang lebih luas, termasuk pentingnya memulihkan kontak sosial-politik dan mengintensifkan upaya untuk menormalkan misi diplomatik.
Sebuah pernyataan singkat dari Departemen Luar Negeri AS mengatakan Rubio "menegaskan kembali seruan Presiden (Donald) Trump agar pembunuhan dihentikan dan perlunya Moskow mengambil langkah-langkah yang berarti menuju resolusi yang berkelanjutan atas perang Rusia-Ukraina."
Pada Selasa, Rubio mengatakan dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB tentang Ukraina bahwa kesabaran Washington terhadap Rusia "terbatas", dan memperingatkan bahwa konsekuensi lebih lanjut akan dikenakan jika upaya resolusi damai gagal.
Trump, dalam sebuah perubahan kebijakan yang signifikan, mengatakan Ukraina kini berada di posisi untuk merebut kembali seluruh wilayah yang didudukinya, dengan menyebutkan kesulitan ekonomi Rusia dan menyebutnya "kuat di atas kertas."
Baca juga: Sergei Lavrov sebut kemitraan Rusia-China kunci stabilitas global
Lavrov dan Rubio sebelumnya bertemu pada Juli di sela-sela acara tingkat menteri ASEAN di Kuala Lumpur dan juga berpartisipasi dalam format negosiasi terbatas pada pertemuan puncak Alaska pada 15 Agustus antara Trump dan Vladimir Putin.
Sumber: Anadolu