Pria Wajib Tahu! Stres dan Kurang Tidur Ganggu Kesehatan Sperma

id Sperma,Tidur

Pria Wajib Tahu! Stres dan Kurang Tidur Ganggu Kesehatan Sperma

Ilustrasi - Meluangkan waktu untuk tidur sejenak pada siang hari dapat membantu mengurangi efek kurang tidur malam. (ANTARA/Pexels/am.)

Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis andrologi lulusan Universitas Airlangga, Christian Christoper Sunnu, Sp.And mengungkapkan stres bisa berdampak memengaruhi kualitas sperma terkait kesuburan laki-laki.

“Kalau laki-laki itu stres, terutama stres yang jangka panjang ya, kronis, lebih dari 6 bulan itu sangat berbahaya,” kata dokter Christian Christoper, dalam acara diskusi kesehatan di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Tidur Bukan Sekadar Istirahat, tapi Fondasi Utama Kesehatan!

Dokter yang berpraktik di EKA Hospital BSD itu mengatakan stres dalam jangka panjang bisa meningkatkan kadar level hormon kortisol dan prolaktin yang berbahaya karena menekan hormon kesuburan, seperti hormon perangsang folikel (FSH), hormon luteinizing (LH), dan testosteron.

Tiga hormon tersebut, lanjut Christian adalah kunci untuk kesuburan, di mana testosteron berfungsi sebagai ereksi, FSH untuk pembentukan sperma, serta LH untuk pembentukan testosteron, hormon itu semua saling berkaitan.

“Kalau kortisol tinggi, prolaktin tinggi, otomatis testosteron rendah, FSH rendah, LH juga rendah,” tutur dia.

Christian juga mengungkapkan bahwa penurunan kualitas sperma dipengaruhi karena kurangnya waktu tidur atau begadang.

Idealnya tubuh membutuhkan waktu tidur sekitar 8,5 jam. Sayangnya masih banyak orang yang terbiasa tidur hanya 4 hingga 5 jam sudah merasa cukup.

Padahal apabila waktu tidur tidak tercukupi bisa membahayakan tubuh yang mengalami kelelahan kronis.

“Tidur itu seperti tabungan, kalau kita tidak tabung tidur, kita akan kekurangan tidur atau namanya sleep depreviative,” imbuh dia.

Christian mengatakan sleep depreviative bisa mengakibatkan sel-sel tidak bisa melakukan reparasi, termasuk salah satunya sel testis atau sel buah sakar.

Baca juga: Kurang tidur maupun tidur berlebih ternyata sama-sama punya implikasi kesehatan

Menurut dia, sel yang tidak direparasi dengan baik itu bisa terkumpul racun-racun karena tidak bisa buang.

“Sel-sel yang sudah rusak, dia tidak bisa perbaiki. Tertumpuklah racun-racun dan sel-sel yang sudah tua tadi, akibatnya spermanya jelek,” ujar dokter mitra Halodoc.

Pewarta :
Editor: Vienty Kumala
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.