Jepang manfaatkan AI untuk mudahkan anak keturunan asing kuasai bahasa

id Jepang

Jepang manfaatkan AI untuk mudahkan anak keturunan asing kuasai bahasa

Ilustrasi - Bendera nasional Jepang terlihat di depan sebuah gedung. (ANTARA/Anadolu/aa.)

Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Jepang berencana mempromosikan penggunaan kecerdasan buatan (AI) generatif dan teknologi digital lainnya untuk membantu dalam pembelajaran bahasa Jepang bagi anak-anak keturunan asing, menurut sumber dekat dengan masalah ini, Kamis (14/8).

Dikutip dari Kyodo, Kamis, panduan itu diperkirakan akan disusun untuk memanfaatkan AI generatif guna mengembangkan metode pembelajaran yang efektif tidak hanya untuk bahasa Jepang, tetapi juga mata pelajaran lain.

Baca juga: Jepang Kutuk Serangan Israel ke Iran, Serukan Diplomasi dan Penahanan Diri

Langkah ini diambil di tengah kekurangan staf yang dapat menangani bahasa ibu dari berbagai negara seperti Portugis, Mandarin, dan Spanyol.

Kementerian Pendidikan negara tersebut berencana memasukkan anggaran terkait dalam permintaan anggaran tahun fiskal 2026 yang dimulai April mendatang, dengan target menyelesaikan pedoman itu paling cepat tahun ini, kata sumber.

Menurut kementerian, terdapat sekitar 69.000 siswa yang membutuhkan pembelajaran bahasa Jepang yang terdaftar di sekolah dasar, menengah, dan sekolah berkebutuhan khusus negeri per Mei 2023. Angka tertinggi sejak survei dimulai pada tahun fiskal 1991.

Namun, sekitar 10 persen dari siswa tersebut tidak mendapatkan bantuan bahasa Jepang, baik di dalam kelas maupun di luar jam sekolah.

Kementerian Pendidikan negara itu berencana mengembangkan sistem yang menggabungkan aplikasi penerjemah berbasis AI generatif dan pembelajaran daring ke sekolah-sekolah, dengan tujuan memberikan pendidikan berkualitas tanpa memandang latar belakang siswa.

Pedoman tersebut tidak hanya akan merinci metode pengajaran bahasa Jepang dan mata pelajaran lain, tetapi juga langkah-langkah yang diperlukan agar sekolah dapat menerima siswa keturunan asing dengan lebih lancar.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Sains, dan Teknologi juga akan melakukan penelitian tentang kolaborasi efektif antara guru, instruktur bahasa Jepang, dan staf pendukung bahasa ibu.

Baca juga: Mahasiswa Jepang Kunjungi Industri Kertas dan HTI di Riau

Selain itu, pemerintah Jepang berencana memperluas permintaan anggaran mulai tahun fiskal 2025 untuk memberikan subsidi kepada pemerintah daerah guna merekrut instruktur bahasa dan staf pendukung, serta menyelenggarakan program bimbingan untuk mendorong anak-anak asing yang tidak bersekolah agar mendaftar ke sekolah.

Pewarta :
Editor: Vienty Kumala
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.