Pekanbaru (ANTARA) - Universitas Riau (UNRI) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) melaksanakan peresmian Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) Tahun 2025, Sabtu (21/6/2025) di Gedung Student Center, Kampus Bina Widya UNRI.
Peresmian ditandai dengan penyerahan simbolis mahasiswa Kukerta oleh Rektor UNRI, Prof Dr Sri Indarti SE MSi kepada Gubernur Riau yang diwakili oleh Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Riau M Job Kurniawan AP MSi, selanjutnya mahasiswa diserahkan kepada para bupati dan wali kota se-Provinsi Riau untuk ditempatkan di kecamatan dan desa sesuai penugasan.
Dalam sambutannya, Pj. Gubernur Riau menekankan pentingnya Kukerta sebagai wahana mahasiswa untuk menerapkan ilmu secara langsung di tengah masyarakat. Ia mendorong para peserta untuk menjunjung tinggi kearifan lokal, mendorong perubahan positif, seperti pencegahan stunting, peningkatan partisipasi masyarakat di posyandu, penguatan kesadaran lingkungan, serta kegiatan positif lainnya.
“Mahasiswa adalah agen perubahan yang hadir di tengah-tengah desa dan masyarakat lokal untuk membawa energi positif, semangat kolaboratif. Kami berharap, mahasiswa dapat mendukung program-program strategis daerah, seperti pencegahan stunting, peningkatan kesadaran kesehatan, serta penguatan budaya literasi dan kepedulian terhadap lingkungan", harap M Job Kurniawan.
Sementara Rektor UNRI, Prof Dr Sri Indarti SE MSi mengapresiasi dukungan dari Pemerintah Provinsi Riau, pemerintah kabupaten/kota, serta seluruh pihak yang telah terlibat dalam mendukung pelaksanaan Kukerta. Ia juga berpesan kepada para mahasiswa untuk menjaga nama baik almamater selama berada di lapangan dan menjalankan program Kukerta dengan penuh tanggung jawab.
"Kami menyampaikan apresiasi dan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Pemerintah Provinsi Riau, pemerintah kabupaten/kota, serta seluruh mitra yang telah mendukung kelancaran pelaksanaan Kukerta tahun ini. Ini adalah bukti nyata bahwa sinergi antara perguruan tinggi dan pemerintah daerah sangat penting dalam membangun masyarakat yang lebih maju", sebut Sri.
Kepada seluruh mahasiswa peserta Kukerta, lanjut Rektor, saya berpesan untuk menjaga integritas, semangat, dan nama baik almamater kita. Kehadiran kalian di tengah masyarakat akan menjadi sebuah pengalaman hidup yang membentuk karakter, kepemimpinan, dan kepedulian sosial.
Lebih lanjut, Ketua LPPM UNRI, Prof Dr Mubarak MSi, menyampaikan bahwa pada periode ini, Kukerta UNRI diikuti oleh sebanyak 1.708 mahasiswa, yang terbagi ke dalam tiga skema utama: Kukerta Reguler Literasi, Kukerta Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), dan Kukerta Internasional.
Skema Kukerta Reguler Literasi diikuti oleh 586 mahasiswa, yang akan disebar ke enam kabupaten di Provinsi Riau, yakninya Kabupaten Kampar sebanyak 132 mahasiswa, Kabupaten Siak 131 mahasiswa, Kabupaten Bengkalis 108 mahasiswa, Kabupaten Rokan Hulu 108 mahasiswa, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) 59 mahasiswa, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) 48 mahasiswa.
Sementara itu, skema Kukerta MBKM diikuti oleh 1.119 mahasiswa, dengan sebaran Kabupaten Kampar sebanyak 283 mahasiswa dan Kota Pekanbaru sebanyak 836 mahasiswa. Sementara untuk Kukerta Internasional, terdapat 3 mahasiswa yang akan menjalankan pengabdian di luar Provinsi Riau, yakni di Institut Teknologi Sumatera (ITERA), Provinsi Lampung.
Dari ketiga program tahun ini, Program Kukerta Tematik Literasi merupakan program baru yang dilaksanakan oleh UNRI. Dimana UNRI menjadi perguruan tinggi pelaksana dari 22 perguruan tinggi lainnya se Indonesia.
"Kukerta Tematik Literasi adalah program pengabdian masyarakat yang diselenggarakan oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek). Program ini dikelompokkan menjadi 9 program kegiatan diantaranya menulis cerita berbasis isi buku bacaan dan kunjungan literasi ke sekolah yang bertujuan untuk meningkatkan budaya baca dan kecakapan literasi di masyarakat, khususnya di daerah pedesaan", paparnya.
Selain itu, lanjut Mubarak, program ini juga dilaksanakan untuk mengoptimalkan pemanfaatan koleksi buku bermutu yang diberikan untuk desa melalui Program Bantuan 1000 Buku Bermutu oleh Perpusnas tahun 2024 lalu. Program Kukerta Tematik Literasi Tahun 2025, akan melibatkan sebanyak 1000 desa yang tersebar di 13 provinsi. Desa tersebut berada di wilayah dengan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) Tahun 2024 berpredikat sangat rendah.
Tema Kukerta tahun 2025 yaitu Bersinergi Meningkatkan Literasi Mayarakat Melalui Kebijakan Kampus Berdampak. Hal ini sejalan dengan program Kemendiktisaintek dalam istilah kampus berdampak, mahasiswa dapat berperan aktif dalam menyelesaikan masalah nyata di masyarakat, menjadi agen perubahan, dan memberikan dampak positif yang signifikan.