Produksi Cabai Turun Akibat Luas Panen Susut

id produksi cabai, turun akibat, luas panen susut

Produksi Cabai Turun Akibat Luas Panen Susut

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Badan Pusat Statistik menyatakan produksi cabai besar dengan tangkai di Provinsi Riau mencapai 9.090 ton pada 2013 yang berarti turun 8,71 persen dibandingkan tahun 2012 karena luas panen yang menyusut.

"Penurunan ini disebabkan oleh penurunan luas panen sebesar 245 hektare atau 11,71 persen," kata Kepala BPS Riau, Mawardi Arsad, di Pekanbaru, Kamis.

Ia mengatakan, penurunan luas panen diperparah akibat produktivitas cabai yang turun merosot. Menurut dia, produktivitas cabai besar kini sebesar 0,16 ton per hektare atau turun 3,36 persen dibanding tahun 2012.

Penurunan produksi cabai besar tahun 2013 tersebut secara absolut terbesar terjadi di Kabupaten Kampar yang selama ini jadi sentra cabai di Riau, yakni sebesar 1.200 ton. Meski begitu, ia mengatakan produksi cabai di daerah lain seperti Kabupaten Kepulauan Meranti mengalami peningkatan sebesar 0,49 ribu ton.

Ia mengatakan kontribusi produksi cabai besar tahun 2013 terbesar berasal dari Kabupaten Kampar sebesar 25,79 persen, diikuti Kota Pekanbaru 22,37 persen dan Kabupaten Siak sebesar 19,53 persen.

Dalam periode 2011-2013, lanjutnya, produksi tertinggi di Riau terjadi pada tahun 2012, yaitu sebesar 10,50 ribu ton. Luas panen tertinggi di Riau juga terjadi pada tahun 2011, yaitu seluas 2,19 ribu hektare.

Kemudian, produktivitas tertinggi untuk periode 2011-2013 terjadi pada tahun 2013 sebesar 4,92 ton per hektare.

"Sedangkan untuk produktivitas terendah terjadi pada tahun 2012 sebesar 4,76 ton per hektare," katanya.

Sementara itu, ia mengatakan produksi cabai rawit segar dengan tangkai tahun 2013 sebesar 6.420 ton. Dibandingkan tahun 2012, lanjutnya, telah terjadi kenaikan produksi sebesar 0,47 ribu ton atau naik 7,85 persen.

"Kenaikan ini disebabkan oleh kenaikan produktivitas sebesar 0,84 ton per hektare atau naik 19,67 persen," katanya.

Meski begitu, ia mengatakan luas panen mengalami penurunan sebesar 0,14 ribu hektare atau turun 9,89 persen dibandingkan tahun 2012.

Menurut dia, kenaikan produksi cabai rawit dari tahun 2012 ke 2013 terbesar terjadi di Kota Pekanbaru sebesar 0,71 ribu ton atau 56,35 persen. Sedangkan, penurunan terbesar secara absolut terjadi di Kabupaten Kampar, yaitu turun sebesar 0,82 ribu ton atau 40,02 persen.