Bupati Dorong Petani Tingkatkan Produksi Cabai

id bupati, dorong petani, tingkatkan produksi cabai

 Bupati Dorong Petani Tingkatkan Produksi Cabai

Bangkinang, (Antarariau.com) - Bupati Kampar H Jefry Noer mendorong agar petani di Desa Muara Jalai, Kecamatan Kampar Utara meningkatkan produksi cabai, apalagi sebagian dari mereka telah mendapat pelatihan di P4S Kubang Jaya Angkatan empat, lima dan enam.

Hal itu ditegaskan Bupati Jefry saat mengunjung serta memotivasi pada petani. Turut hadir Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Hendri Dunan dan jajaran serta istri Bupati Eva Juliana .

Jefry Noer menjelaskan bahwa tanaman cabe sebanyak 8000 batang yang dikelola kelompok Bonca Basmo ini masih menerapkan petani tradisional karena dengan hasil panen masih belum maksimal. Sebab sudah sembilan kali panen hasil panen baru berkisar lebih kurang 1,2 ton lebih. "Berarti kalau panen tinggal setengah lagi maka hasilnya jauh dari hasil maksimal yang diharapkan. Hasil yang maksimal dari 8000 batang cabe mesti panen sebanyak 12 ton dengan 14 sampai 18 kali panen," ungkapnya.

Menurut Jefry, idealnya para alumni yang sudah mengikuti pelatihan P4S menjadi petani profesional bukan petani tradisional lagi. Hasil yang maksimal apabila berkebun cabai sesuai dengan rumus yang benar dalam 8.000 batang cabe akan bisa menghasilkan 12 ton lebih, dengan 14 sampai 18 kali panen sampai dia mati nantinya dengan hasil panen per batang sekali panen mencapai setengah kilogram.

Ke depan, lanjut Jefry, apabila ingin menanam cabai lagi mesti dengan rumus P4S yang sebenarnya sesuaikan modal dengan luas tanah serta tenaga kerjanya. "Misal dengan modal uang Rp 28 juta itu bisa menanam cabe 4000 batang Oleh karena itu, apabila modal kurang dari Rp 28 juta tidak boleh ditanam cabe 4000 batang. Misal modal Rp 14 juta tanamlah hanya 2000 batang dan apabila uang cuma Rp 7 juta tanamlah 1000 batang. Untuk cabe 4000 batang maka tenaga kerjanya juga tidak boleh kurang dari 3 orang, kalau kurang dari 3 orang makanya setiap hari kurang efektif dalam penyiraman dan kurang melihat penyakit-penyakit awal padahal ini sudah bisa diproteksi dari awal, papar Jefry.

Edi Suyanto selaku ketua kelopmpok mengatakan memang bagi hasil kelompoknya sudah baik, tetapi bila bisa mengelola dengan pola rumus yang tepat seperti yang dikatakan Bupati berarti kelompoknya belum sukses. "Untuk lebih maksimalnya usaha pertanian cabe ini, ke depan kami mohon bantuan modal. Usaha ini sebelumnya kami hanya bisa meminjam dana sebesar Rp 75 juta untuk satu kelompok," ucapnya. (Adv)