Hal-hal yang harus di perhatikan saat memotret makanan dengan ponsel
Jakarta (ANTARA) - Food photography atau seni memotret makanan adalah foto yang menghasilkan dan memperlihatkan makanan yang dapat menggugah selera.
Food photographer dan food stylist Marisa Djemat mengatakan dalam memotret makanan ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan fotografer agar mendapatkan foto makanan yang estetik dan menggugah selera dengan kamera ponsel
Pertama yang harus diperhatikan adalah pencahayaan, yang bisa datang dari arah belakang objek (back light), kanan atau kiri atas objek (rim light), side light atau pencahayaan samping yang sejajar objek, oval light dari kanan bawah dan front light dari depan objek.“Jenis cahayanya bisa ada natural dan artificial light,” kata Marisa dalam acara Samsung Food Photography Workshop di Jakarta, Rabu.
Hal lain yang perlu diperhatikan fotografer dalam hal food photography adalah penataan atau styling, karena sangat menentukan supaya fotonya terlihat cantik.
Yang harus dipikirkan saat penataan adalah dilihat dari jenis makanannya, misalnya makanan Korea atau Indonesia bagian mana yang menarik untuk dijadikan fokus foto. Selain itu, perhatikan juga bahan utama dari objek yang menarik perhatian misalnya cabai atau biji kopi pada minuman kopi.
“Bisa juga menentukan styling dari lokasi, misal di cafe atau restoran, mungkin di restoran bisa sambil baca majalah atau kacamata baca, atau di dapur ada talenan, pisau atau serbet,” tambah Marisa.
Cara penataan makanan juga memiliki aturannya agar komposisi di dalam kamera terlihat apik. Sederhananya, letakkan objek atau point of interest di 3/4 frame kamera, lalu tambahkan properti yang sesuai dengan objek yang difoto dengan penataan seperti huruf X (cross).
“Kalau mau stylingnya lebih banyak makanan lagi tambah properti yang ada levelingnya, satu tinggi, satu rendah, dan membentuk huruf X,” saran Marisa.
Marisa juga mengatakan sudut pengambilan gambar atau angle menentukan agar makanan bisa terlihat jelas dan menarik. Salah satunya pengambilan objek 3/4 frame dengan sudut pengambilan 45 derajat yang memperlihatkan bagian atas dan depan makanan di piring. Teknik ini biasa digunakan untuk memperlihatkan makanan yang disajikan di dalam mangkuk agar isi mangkuk terlihat jelas.
Angle selanjutnya adalah flat layout yang menampilkan semua makanan yang ada di atas meja, angle ini bagus digunakan untuk foto yang memiliki bentuk seperti donat, dan eye level yaitu memotret objek yang sejajar dengan arah pandang mata. Eye level bisa digunakan untuk memotret makanan yang memiliki lapisan seperti botol minuman, sushi, atau kue lapis agar makanan terlihat jelas dan tegak lurus.
Marisa juga menyarankan untuk fotografi makanan gunakan mode potrait pada kamera ponsel agar gambar bisa terfokus pada objek yang ingin di foto dan tidak terganggu ruang kosong di kanan dan kiri objek. Gunakan juga fitur tambahan pada ponsel seperti food mode agar makanan lebih berwarna.
Food photographer dan food stylist Marisa Djemat mengatakan dalam memotret makanan ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan fotografer agar mendapatkan foto makanan yang estetik dan menggugah selera dengan kamera ponsel
Pertama yang harus diperhatikan adalah pencahayaan, yang bisa datang dari arah belakang objek (back light), kanan atau kiri atas objek (rim light), side light atau pencahayaan samping yang sejajar objek, oval light dari kanan bawah dan front light dari depan objek.“Jenis cahayanya bisa ada natural dan artificial light,” kata Marisa dalam acara Samsung Food Photography Workshop di Jakarta, Rabu.
Hal lain yang perlu diperhatikan fotografer dalam hal food photography adalah penataan atau styling, karena sangat menentukan supaya fotonya terlihat cantik.
Yang harus dipikirkan saat penataan adalah dilihat dari jenis makanannya, misalnya makanan Korea atau Indonesia bagian mana yang menarik untuk dijadikan fokus foto. Selain itu, perhatikan juga bahan utama dari objek yang menarik perhatian misalnya cabai atau biji kopi pada minuman kopi.
“Bisa juga menentukan styling dari lokasi, misal di cafe atau restoran, mungkin di restoran bisa sambil baca majalah atau kacamata baca, atau di dapur ada talenan, pisau atau serbet,” tambah Marisa.
Cara penataan makanan juga memiliki aturannya agar komposisi di dalam kamera terlihat apik. Sederhananya, letakkan objek atau point of interest di 3/4 frame kamera, lalu tambahkan properti yang sesuai dengan objek yang difoto dengan penataan seperti huruf X (cross).
“Kalau mau stylingnya lebih banyak makanan lagi tambah properti yang ada levelingnya, satu tinggi, satu rendah, dan membentuk huruf X,” saran Marisa.
Marisa juga mengatakan sudut pengambilan gambar atau angle menentukan agar makanan bisa terlihat jelas dan menarik. Salah satunya pengambilan objek 3/4 frame dengan sudut pengambilan 45 derajat yang memperlihatkan bagian atas dan depan makanan di piring. Teknik ini biasa digunakan untuk memperlihatkan makanan yang disajikan di dalam mangkuk agar isi mangkuk terlihat jelas.
Angle selanjutnya adalah flat layout yang menampilkan semua makanan yang ada di atas meja, angle ini bagus digunakan untuk foto yang memiliki bentuk seperti donat, dan eye level yaitu memotret objek yang sejajar dengan arah pandang mata. Eye level bisa digunakan untuk memotret makanan yang memiliki lapisan seperti botol minuman, sushi, atau kue lapis agar makanan terlihat jelas dan tegak lurus.
Marisa juga menyarankan untuk fotografi makanan gunakan mode potrait pada kamera ponsel agar gambar bisa terfokus pada objek yang ingin di foto dan tidak terganggu ruang kosong di kanan dan kiri objek. Gunakan juga fitur tambahan pada ponsel seperti food mode agar makanan lebih berwarna.