Pekanbaru (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Riau menggelar gerakan pembayaran zakat di Balai Serindit Aula Gubernuran Provinsi Riau. Selain tunai, pembayaran zakat ke Baznas ini juga bisa menggunakan QRIS BRK Syariah yang merupakan layanan pembayaran di aplikasi BRK Syariah Mobile.
Pembayaran zakat ini dimulai oleh Gubernur Riau, Abdul Wahid bersama Wakil Gubernur Riau SF Hariyanto dan diikuti oleh Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko BRK Syariah Fajar Restu Febriansyah, Direktur Pembiayaan Helwin Yunus, Direktur Dana dan Jasa M.A Suharto, Direktur Operasional Said Syamsuri serta Komisaris Independen Rita Anugerah dan Roy Prakoso.
“QRIS merupakan salah satu inovasi digital yang digunakan oleh Baznas untuk memudahkan pembayaran zakat, infak, dan sedekah. QRIS dapat digunakan oleh siapa saja, kapan saja, dan di mana saja. QRIS juga dapat digunakan untuk berbagai macam pembayaran, seperti pembayaran PBB-P2, pembayaran donasi, transfer antar sesama pengguna aplikasi pembayaran, penarikan uang tunai dan setor tunai di warung, outlet, atau ATM,” kata M.A Suharto, usai melakukan pembayaran zakat, Kamis (27/3/2025).
Sebelumnya, saat pembukaan acara, Ketua Baznas Provinsi Riau, Masriadi Hasan mengatakan kegiatan ini sudah menjadi agenda tahunan setiap ramadan dan selalu mendapat dukungan dari Gubernur dan Wakil Gubernur Riau. Potensi zakat di Riau mencapai Rp.8 triliun dan dari tahun ketahun mengalami peningkatan yang sangat baik.
“Terhitung pada tahun 2021 pengumpulan data kita baru Rp.16 miliar, kemudian 2022 menjadi Rp.39 miliar, tahun 2023 meningkat lagi menjadi Rp.63 miliar dan pada tahun 2024 yang lalu pengumpulan data kita 57 miliar, turun sedikit dari tahun 2023 karena ada donasi Palestina yang kemarin mendongkrak keunggulan zakat, tertinggi di Pulau Sumatera. Sehingga pada tahun 2024 yang lalu provinsi Riau mendapatkan anugerah tempat tersebut dalam kategori pengumpulan terbaik se-Indonesia,” kata Masriadi.
Masih kata Masriadi, Baznas juga ikut berperan dalam menanggulangi kemiskinan dan meningkatkan perekonomian masyarakat yang secara umum telah menerima manfaat dari zakat dari Baznas Riau. Ada sekitar 26.000.540 orang yang terbagi ke dalam banyak program Pemerintah Provinsi Riau, baik dalam pendidikan untuk biaya sekolah anak-anak kurang mampu, maupun biaya kesehatan.
“Anak-anak kita yang tidak mampu membayar biaya sekolah baik itu diberikan SMA di tingkat pada universitas, kita berikan bantuan termasuk yang akan bersekolah keluar negeri, yang berprestasi dan yang memiliki keinginan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Alhamdulillah, tingginya pengumpulan zakatdi Riau ini tidak terlepas dari peran serta Pemerintah Provinsi Riau dan perusahaan daerah di Riau serta perbankan di Riau,” ujarnya lagi.
Tahun ini Baznas Riau menyalurkan zakat senilai Rp. 1.719.900.000,- kepada 2.457 orang. Zakat tersebut juga diserahkan secara simbolis dalam acara Gerak Pembayaran Zakat kepada Baznas Provinsi Riau oleh Gubernur Riau, Abdul Wahid didampingi Wakil Gubernur Riau SF Hariyanto.
“Gerakan zakat di Provinsi Riau ini semakin hari semakin membaik, pertanda kesadaran masyarakat semakin meningkat. Gerakan sadar berzakat ini harus didukung oleh semua pihak, para alim para ulama para ustad-ustad harus gerak bersama mensyiarkan zakat ini. Penyaluran zakat yang tepat sasaran, bisa membantu pemerintah dalam pementasan kemiskinan karena esensi dari zakat itu adalah meningkatkan rasa kebersamaan bahwa ada orang yang mampu bisa mengayomi orang yang tidak mampu,” kata Gubri Abdul Wahid sembari mengajak semua lembaga dan badan usaha yang punya kegiatan ekonomi besar untuk aktif dalam gerakan berzakat ini.