Perang sarung berujung maut, remaja Pekanbaru tewas dianiaya

id Perang sarung di Pekanbaru

Perang sarung berujung maut, remaja Pekanbaru tewas dianiaya

Ilustrasi - Penemuan mayat. (ANTARA/Dokumentasi Pribadi)

Pekanbaru (ANTARA) - Permainan perang sarung yang biasanya menjadi tradisi di kalangan remaja saat Ramadan berujung tragis dengan tewasnya remaja bernama Reyhan Apprilian (15) setelah dianiaya oleh sekelompok anak di Jalan Berdikari, Kecamatan Rumbai, Pekanbaru.

“Sudah empat orang diduga pelaku yang kita amankan, dan saat ini masih dalam pemeriksaan mendalam oleh penyidik,” ujar Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Berry Juana Putra saat dikonfirmasi, Kamis.

Insiden bermula ketika kelompok korban bermain perang sarung melawan kelompok lain. Awalnya, permainan berjalan seperti biasa, namun situasi berubah ketika jumlah lawan bertambah dan kelompok Reyhan kalah.

Teman-temannya melarikan diri, meninggalkan Reyhan seorang diri hingga menjadi sasaran amukan lawan.

"Korban yang mengalami luka serius di kepala dan hidung sempat dilarikan ke RS Awal Bros, namun nyawanya tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia pada pukul 03.00 WIB akibat pendarahan hebat," lanjutnya.

Keluarga korban yang tidak terima langsung melaporkan kejadian ini ke Polsek Rumbai. Polisi yang menerima laporan segera bergerak cepat dan berhasil menangkap para pelaku di lokasi berbeda keesokan harinya. Keempat pelaku yang diamankan berinisial BA (14), HH (14), MRA (13), dan IP (14).

Mereka kini dijerat dengan Pasal 80 ayat (3) Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, serta Undang-Undang RI Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Anak.