Jakarta (ANTARA) - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Prof Yassierli menyebutkan jumlah angkatan kerja di Indonesia terus mengalami peningkatan yang signifikan selama beberapa tahun terakhir dan puncaknya mencapai 4,4 juta pada 2024.
"Rata-rata angkatan kerja di Indonesia mencapai 3,3 juta per tahun selama delapan tahun terakhir. Bahkan, pada 2024 mencapai 4,4 juta jiwa," kata Menteri Ketenagakerjaan RI Prof Yassierli pada kegiatan kuliah umum dalam rangka Studium Generale Seri #1Artificial Intelligenci Soft Skills yang diselenggarakan Universitas Andalas, Padang, Jumat.
Dalam kuliah umumnya, Prof Yassierli mengatakan saat ini tenaga kerja di tanah air masih didominasi oleh pekerja di sektor informal dengan tingkat pendidikannya yang rendah yakni setara sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah pertama (SMP). Lengkapnya, di sektor formal terdapat 55,10 persen kemudian 39,98 persen bekerja di sektor formal dan sisanya 4,91 persen terdata sebagai pengangguran.
Kemudian jika dilihat dari segi pendidikan, lulusan SD dan SMP masih mendominasi dengan kontribusi sebesar 52,33 persen, SMK/SMA sederajat 34,81 persen dan 12,86 persen dari lulusan universitas atau diploma. Merujuk data itu, terdapat gap antara jumlah penduduk yang bekerja dengan angkatan kerja.
"Saat ini jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 7,5 juta jiwa dan angka ini akan terus bertambah apabila masyarakat khususnya mahasiswa tidak menyiapkan bekal setelah lulus," ujarnya.
Selain itu, Yassierli mengatakan dalam konteks human capital index Asean posisi Indonesia juga tergolong rendah dengan skor 0,540 atau berada di bawah rata-rata ASEAN. Indonesia masih tertinggal jauh dari Singapura, Vietnam, Brunei Darussalam, Malaysia dan Thailand.
"Ini menjadi tantangan perguruan tinggi untuk memperbaiki angka-angka ini," kata Guru Besar di Fakultas Teknologi Industri (FTI) Institut Teknologi Bandung tersebut.
Sementara itu, Rektor Universitas Andalas Efa Yonnedi mengatakan kuliah umum tersebut menjadi bagian dari integrasi kurikulum pendidikan di Universitas Andalas. Paparan materi Menteri Ketenagakerjaan diharapkan dapat membuka cakrawala berpikir setiap mahasiswa dalam menatap masa depan.
Menurut Rektor Unand, perkembangan teknologi dan informasi selama beberapa dekade terakhir telah membawa perubahan yang signifikan dalam kehidupan masyarakat salah satunya terkait kecerdasan buatan.
"Pemahaman tentang artificial intelligenci soft skills ini dibutuhkan para lulusan sehingga relevan dengan kebutuhan pasar kerja," ujar dia.
Baca juga: Menaker Yassierli ingatkan pentingnya menerapkan norma ketenagakerjaan
Baca juga: Menaker Yassierli sebut miliki JKP sebagai langkah mitigasi hadapi PHK