Menteri Dalam Negeri Prancis minta peningkatan keamanan usai serangan di Jerman, AS

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, Prancis

Menteri Dalam Negeri Prancis minta peningkatan keamanan usai serangan di Jerman, AS

Hampir 1.000 mobil dilaporkan dibakar di Prancis, dan sekitar 400 orang ditahan pada malam perayaan Tahun Baru, menurut laporan saluran BFMTV. Pada malam 1 Januari 2025, total 984 kendaraan dilaporkan dibakar, seperti yang disampaikan media penyiaran itu mengutip Kementerian Dalam Negeri Prancis. Sebanyak 420 orang ditahan, dan 310 di antaranya dijebloskan ke dalam tahanan. (ANTARA/foto-Anadolu/py)

Paris (ANTARA) - Menteri Dalam Negeri Prancis Bruno Retailleau telah meminta peningkatan keamanan di negara itu setelah terjadinya serangan teroris di Jerman dan Amerika Serikat, menurut harian Le Figaro.

Dalam surat kepada para prefek, Retailleau meminta "kewaspadaan maksimal dan peningkatan langkah-langkah keamanan di seluruh wilayah yang menjadi tempat pertemuan massal," menyerukan "keterlibatan penuh badan intelijen untuk mendeteksi, mencegah dan, jika perlu, menekan ancaman teroris."

Peningkatan keamanan akan dilakukan secara sistematis melalui pengawasan video di kota-kota, dan secara khusus menempatkan staf dan memberikan pelatihan pada agen keamanan yang memastikan penyaringan akses dan pengawasan terhadap orang-orang.

Sebelumnya, disebutkan bahwa otoritas telah mengerahkan 10.000 personel aparat hukum selama liburan di kota Paris, dan secara total sebanyak 90.000 dikerahkan di seluruh Prancis.

Pada 20 Desember malam, sebuah mobil menabrak kerumunan di pasar Natal di Magdeburg, Jerman yang menewaskan enam orang dan melukai lebih dari 200 lainnya.

Polisi yakin bahwa serangan itu dilakukan oleh seorang pria berusia 50 tahun dari Arab Saudi, yang bertindak sendiri.

Menurut surat kabar Sueddeutsche Zeitung, tersangka kemudian diketahui sebagai pengungsi sejak Juli 2016 dan memiliki izin tinggal di Jerman.

Sementara pada 1 Januari, sebuah truk menabrak kerumunan di Bourbon Street di pusat bersejarah kota New Orleans, Amerika Serikat, menewaskan 15 orang dan melukai 35 lainnya.

Tersangka juga melepaskan tembakan ke petugas polisi, sehingga menewaskan dua orang dan kemudian tewas akibat tembakan balasan dari polisi.

Baca juga: Selandia Baru tetapkan pelaku serangan teror Christchurch sebagai entitas teroris

Baca juga: Dua tewas akibat serangan pisau di gereja Prancis

Sumber: Sputnik-OANA