Lebak (ANTARA) - Puluhan rumah di Kabupaten Lebak, Banten mengalami kerusakan akibat pergerakan tanah yang terjadi sepekan lalu menyusul cuaca ekstrem di daerah itu.
"Sekarang, warga yang kondisi rumahnya rusak dampak pergerakan tanah mengungsi ke sekolah, tenda dan rumah kerabat," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama di Lebak, Rabu.
Berdasarkan data rumah yang terdampak pergerakan tanah dan mengalami kerusakan dengan kategori berat dan sedang tercatat 53 unit tersebar di Desa Cidikit, Kecamatan Bayah sebanyak 40 rumah dan Desa Penyaungan Kecamatan Panggarangan 23 rumah.
Mereka kini tidak berani menempati rumah, karena khawatir menimbulkan kecelakaan, terlebih cuaca ekstrem masih berlangsung dengan curah hujan intensitas lebat, sedang dan ringan.
Oleh karena itu, masyarakat yang terdampak pergerakan tanah perlu dilakukan relokasi ke tempat yang lebih aman dari ancaman bencana alam tersebut.
Namun demikian, untuk sementara warga korban pergerakan tanah tinggal di pos pengungsian.
"Kami minta warga yang terdampak pergerakan tanah agar waspada dan siaga bencana alam, karena cuaca buruk masih terjadi," katanya menjelaskan.
Menurut dia, pergerakan tanah di Kabupaten Lebak kerap terjadi, karena topografi alamnya pegunungan, perbukitan dan aliran sungai.
Biasanya, kata dia, jika cuaca ekstrem terjadi yang ditandai hujan lebat disertai angin kencang dan petir hingga berlangsung lebih dari lima jam berpotensi bencana pergerakan tanah.
Pengalaman itu terjadi beberapa tahun lalu di Kecamatan Cimarga, Bojongmanik, Leuwidamar, Kalanganyar, Muncang, Lebakgedong dan Cikulur.
Untuk mengetahui bencana alam tersebut, BPBD Lebak melibatkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung dengan melakukan penelitian di lokasi pergerakan tanah.
Kemungkinan hasil penelitian dari PVMBG Bandung sekitar dua pekan ke depan.
"Keputusan hasil penelitian dari PVMBG itu yang direkomendasikan harus direlokasi ke tempat yang lebih aman, namun sebaliknya jika diperbolehkan ditempati, masyarakat tidak direlokasi," katanya.
Baca juga: Pengerjaan fisik trase jalan longsor Lintas Riau-Sumbar capai 70 persen
Baca juga: Waspada longsor di Jalan Lintas Tembilahan-Rengat
Berita Lainnya
Bandara di Bali siap sambut wisatawan saat libur Natal
11 December 2024 17:01 WIB
Raja Juli lepasliarkan banteng jawa kembalikan populasinya di Pangandaran
11 December 2024 16:31 WIB
Waka Komisi DPR RI minta KBRI Damaskus pastikan WNI segera dievakuasi
11 December 2024 16:16 WIB
Merek minuman asal China jadi tren, laris manis di Indonesia
11 December 2024 16:11 WIB
Bahlil Indonsia akan buat fasilitas penyimpanan minyak dekat Singapura
11 December 2024 16:04 WIB
Menteri PANRB sebut ASN pindah ke Ibu Kota Nusantara disesuaikan kesiapan instansi
11 December 2024 15:53 WIB
Pelni pastikan keamanan kapal penumpang hadapi Natal dan Tahun Baru 2025
11 December 2024 15:48 WIB
Investor Timur Tengah siap bangun satu juta rumah per tahun di Indonesia
11 December 2024 15:39 WIB