FAO: Harga pangan global alami kenaikan 0,5 persen pada November 2024

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, FAO

FAO: Harga pangan global alami kenaikan 0,5 persen pada November 2024

Siswa makan siang di Sekolah Dasar St. Mary Magdalene di Kapoeta North County, Sudan Selatan, 28 November 2024. Program Pangan Dunia (WFP) pada hari Senin meminta para donor untuk menyediakan dana agar mereka dapat menyalurkan 147.000 metrik ton bantuan pangan di Sudan Selatan menjelang musim hujan ketika jalanan tidak bisa dilalui. (ANTARA/Xinhua/Oketayot Santo Obwoya)

Jakarta (ANTARA) - Harga komoditas pangan global terus meningkat pada November meskipun laju kenaikannya melambat dan harga biji-bijian dan sereal, yang merupakan komponen terbesar dalam indeks tersebut, menurun.

Indeks bulanan yang dirilis pada Jumat (6/12) oleh Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) mencatat kenaikan signifikan pada masing-masing tiga bulan sebelumnya dan termasuk November, kenaikan tersebut terjadi pada sembilan dari 10 bulan sebelumnya, yang didorong oleh cuaca ekstrem di area penanaman utama dan kenaikan biaya bahan bakar serta transportasi.

Namun, kenaikan pada November terbilang moderat, yakni 0,5 persen, dan bervariasi, dengan tiga dari lima subindeks mengalami penurunan.

Penggerak terbesar dalam indeks ini adalah minyak nabati, dengan harga komoditas tersebut naik 7,5 persen ke level tertinggi dalam lebih dari dua tahun terakhir.

FAO mengatakan bahwa harga minyak kelapa sawit, rapeseed, kedelai, dan minyak bunga matahari semuanya naik di tengah situasi yang digambarkan sebagai "kekhawatiran berkepanjangan" mengenai suplai global yang merosot di bawah rata-rata akibat curah hujan tinggi di Asia Tenggara dan meningkatnya permintaan impor.

Para pemanen bekerja di sawah di Kabupaten Fangzheng, Provinsi Heilongjiang, China timur laut, pada 22 September 2024. (ANTARA/Xinhua/Wang Song)

Di sisi lain, harga-harga produk susu juga meningkat, dengan kenaikan tipis 0,6 persen, yang didorong oleh meningkatnya permintaan untuk susu bubuk, serta tingkat produksi yang lebih rendah di Eropa barat. Kedua kenaikan tersebut cukup untuk mengimbangi penurunan di semua subindeks lainnya.

Harga biji-bijian dan sereal tercatat 2,7 persen di bawah level pada bulan sebelumnya dan 8 persen lebih rendah dari November 2023. FAO mengatakan bahwa harga beras 4 persen lebih rendah berdasarkan peningkatan kekuatan pasar, sementara harga gandum turun tipis. Harga jagung stabil, sementara harga jelai dan sorgum mengalami sedikit penurunan.

FAO mengatakan bahwa harga gula turun 2,4 persen pada November dibandingkan pada Oktober, mengembalikan beberapa keuntungan dari dua bulan sebelumnya. Sementara itu, harga daging turun 0,8 persen.

Laporan berikutnya dari indeks bulanan FAO, yang akan menutup pembukuan harga pangan global 2024, dijadwalkan akan dirilis pada 3 Januari 2025.

Keju Prancis ditampilkan pada World Dairy Summit 2024 di Paris, Prancis, pada 15 Oktober 2024. (ANTARA/Xinhua/Gao Jing)