BPBD catat ketinggian banjir rob sempat 40 centimeter pada Senin pagi

id Berita hari ini, berita riau terbaru, banjir rob

BPBD catat ketinggian banjir rob sempat 40 centimeter pada Senin pagi

Petugas TRC BPBD Jakarta melakukan pengukuran ketinggian air akibat banjir rob di RW 22 Muara Angke Pluit Penjaringan Jakarta Utara (ANTARA/Mario Sofia Nasution)

Jakarta (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat ketinggian air yang merendam pemukiman penduduk di RW 22 Muara Angke Pluit Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara sempat mencapai 40 centimeter pada Senin pagi.

"Tadi pukul 09.00 WIB ketinggian air mencapai 40 centimeter dan siang ini pukul 14.00 WIB air menyusut dengan ketinggian air 20 centimeter," kata anggota TRC BPBD Jakarta, Naufal di Jakarta, Senin.

Ia mengatakan air ini masih diakibatkan banjir rob yang merendam pemukiman penduduk di RW 22 yang terdiri dari RT 10, RT 5, dan RT 2.

"Untuk berapa rumah yang terendam kami belum mengetahui hal itu. Ada jalanan yang terendam air banjir ini," kata dia.

Ia mengatakan petugas sudah melakukan koordinasi dengan kelurahan,RT dan RW jika butuh bantuan untuk evakuasi.

"Sampai sekarang tidak ada yang dievakuasi. Kami stand by di sini untuk memberikan bantuan jika diperlukan warga," kata dia.

Sementara BPBD Jakarta mencatat hingga pukul 14.00 WIB ada satu RT yang terendam banjir rob di Kelurahan Pluit. Sementara satu RT di Kelurahan Marunda Cilincing air banjir sudah mulai surut.

Kepala BPBd DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan BMKG telah mengeluarkan peringatan dini banjir rob sejak 28 November hingga 6 Desember 2024 akibat adanya fenomena pasang maksimum air laut bersamaan dengan fase bulan baru yang berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum berupa banjir pesisir atau rob di wilayah pesisir utara Jakarta

Menurut dia pasang air laut menyebabkan Pintu Air Pasar Ikan Siaga/Siaga 2 pada Minggu (01/12) pukul 05.00 WIB dan menyebabkan terjadinya beberapa genangan di wilayah DKI Jakarta.

BPBD DKI Jakarta masih mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat.

"Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," kata dia.

Ia juga mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan.

"Dalam keadaan darurat, segera hubungi petugas," kata dia.