Dhaka (ANTARA) - Pemerintah Bangladesh menyebut penerbitan surat perintah penangkapan terhadap Panglima Militer Myanmar, Min Aung Hlaing, sebagai langkah "signifikan" menuju keadilan atas kekejaman yang dilakukan terhadap minoritas yang teraniaya di negara Asia Tenggara tersebut.
Khalilur Rahman, perwakilan tinggi urusan Rohingya dari pemerintah sementara Bangladesh, mengatakan kepada Anadolu bahwa langkah ini “merupakan upaya menuju keadilan dan akuntabilitas.”
Pada Rabu (27/11), Jaksa utama Mahkamah Pidana Internasional (ICC), Karim Khan, mengajukan permintaan penerbitan surat perintah penangkapan terhadap pemimpin militer Myanmar atas kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan terhadap minoritas Rohingya.
Jaksa ICC, Karim Khan, menuduh Jenderal Senior Min Aung Hlaing bertanggung jawab secara pidana atas kejahatan terhadap kemanusiaan, termasuk deportasi dan penganiayaan terhadap etnis Rohingya yang dilakukan di Myanmar dan sebagian Bangladesh dari 25 Agustus hingga 31 Desember 2017.
Menurut ICC, kekerasan tersebut menyebabkan lebih dari satu juta etnis Rohingya terpaksa meninggalkan tempat tinggal mereka, sebagian besar melarikan diri ke Bangladesh.
Penyelidikan ICC yang dimulai pada 2019 melibatkan angkatan bersenjata Myanmar, Min Aung Hlaing, bersama kepolisian nasional, pasukan penjaga perbatasan, dan warga non-Rohingya dalam dugaan kejahatan tersebut, ungkap Khan dalam pernyataan resminya pada Rabu.
Sementara itu, Shamsud Douza, komisaris tambahan urusan pengungsi, bantuan, dan repatriasi pemerintah Bangladesh, mengatakan bahwa surat perintah penangkapan tersebut telah membawa krisis Rohingya kembali menjadi sorotan global.
Min Aung Hlaing, pemimpin militer Myanmar yang dikenal dengan nama Tatmadaw, telah menjabat sebagai penguasa militer negara tersebut sejak merebut kekuasaan pada 2021.
Pemerintah Myanmar secara konsisten membantah tuduhan genosida, dengan alasan bahwa operasi militer mereka ditujukan kepada kelompok pemberontak Rohingya yang terlibat dalam serangan.
Baca juga: Sandera wanita tewas akibat serangan Israel
Baca juga: Zelenskyy sebut Ukraina akan kalah bila Amerika Serikat hentikan bantuan militer
Sumber : Anadolu
Berita Lainnya
BPS catat harga gabah dan beras pada November mengalami penurunan
02 December 2024 16:27 WIB
BPBD catat ketinggian banjir rob sempat 40 centimeter pada Senin pagi
02 December 2024 16:18 WIB
BRK Syariah sabet penghargaan sebagai pionir digitalisasi pemerintah daerah
02 December 2024 16:15 WIB
Airlangga sebut inflasi dan pertumbuhan ekonomi landasan UMP 6,5 persen
02 December 2024 14:14 WIB
Pasukan Israel tak berhenti serang Lebanon selatan meski ada gencatan senjata
02 December 2024 13:34 WIB
Dietisien: Tempe merupakan produk nabati yang baik untuk jantung
02 December 2024 13:23 WIB
Kemenag tunggu undangan DPR soal pembahasan biaya penyelenggaraan haji
02 December 2024 12:47 WIB
Badan Gizi Nasional tinjau dapur penyedia makan bergizi di lanud
02 December 2024 12:34 WIB