Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengaktifkan kembali beberapa sumur bor di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), untuk memasok air bersih yang dibutuhkan para korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di pengungsian.
“Sumur bor yang ada meski sudah lama tidak digunakan akan difungsikan kembali,” kata Kepala BNPB Suharyanto dalam siaran konferensi pers penanganan dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki yang diikuti dari Jakarta, Kamis.
Pihaknya sedang berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Flores Timur untuk turut serta memasangkan mesin pompa air di sumur bor dan PLN setempat memastikan aliran listriknya, sehingga air dapat dialirkan dalam waktu yang segera.
BNPB juga mengerahkan beberapa mobil tangki air ke setiap titik lokasi pengungsian selama proses pengaktifan sumur bor tersebut berlangsung,
“Pemenuhan ini kami targetkan sesegera mungkin, karena air saat ini menjadi kebutuhan yang mendesak bagi korban di pengungsian,” kata Suhariyanto.
Pusdalops BNPB mencatat lokasi pengungsian tersebar sebanyak enam titik di Flores Timur dan Kabupaten Sikka. Masing-Masing untuk Flores Timur pengungsian berada di Desa Lewolaga (693 orang), Desa Hokeng (639 orang) dan Desa Konga (1.372 orang). Di Kabupaten Sikka total ada sebanyak 1.790 orang pengungsi dari tiga lokasi pengungsian yang disediakan pemerintah.
“Hari keempat ini penanganan pengungsi sudah relatif baik, termasuk kebutuhan alat memasak juga bertahap di lengkapi,” kata Suharyanto.
Baca juga: Gunung Lewotobi Laki-laki kembali alami erupsi setinggi 5.000 meter
Baca juga: Wamensos Agus Jabo Priyono tinjau pengungsian korban erupsi Lewotobi di Flores Timur