Jakarta (ANTARA) - Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto menyampaikan komitmennya dalam menjalankan amanat Presiden Prabowo Subianto agar kementerian mengurangi penyelenggaraan kegiatan yang bersifat seremonial.
"Sesuai dengan arahan Pak Presiden pada rapat kabinet yang pertama, kurangi kegiatan yang sifatnya seremonial. Setuju itu," kata Yandri dalam rapat kerja Komisi V DPR RI bersama para mitranya di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa.
Menurut dia, sudah seharusnya para pejabat menggerakkan jajarannya untuk menghadirkan kegiatan yang berdampak langsung bagi kesejahteraan rakyat, bukan menguntungkan diri sendiri. Hal itu, kata dia menambahkan, sudah menjadi tanggung jawab seorang pemimpin, seperti Menteri.
"Masa kita duduk di sini, di ruang ber-AC, makan enak, kita enggak memikirkan itu rakyat Indonesia, makan susah, rumahnya tidak jelas, mata pencariannya tidak jelas. Kita harus tanggung jawab itu, dunia-akhirat," kata dia.
Sejalan dengan itu, Yandri pun meminta dukungan dan arahan serta masukan dari Komisi V DPR RI agar ia senantiasa dapat menjalankan komitmen tersebut.
"Maka mohon Pak bantu saya. Kita harus kerja sama demi Merah Putih," ucap dia.
Sebelumnya dalam kesempatan yang sama, Yandri telah mengajak seluruh pihak terkait, mulai dari jajarannya hingga DPR RI untuk memajukan desa atau mengubah "air mata kemiskinan" menjadi "air mata kebahagiaan" di setiap desa.
"Prinsip saya itu, sudah saya sampaikan di eselon I di Kementerian Desa PDT, ayo kita geser air mata kemiskinan itu menjadi air mata kebahagiaan di tiap desa," kata dia.
Ia mengingatkan bahwa kerja sama antara pemerintah, dalam hal ini Kementerian Desa PDT dan kementerian terkait lainnya serta DPR RI menjadi kunci dalam memajukan desa.
"Kerja sama antara pemerintah dan DPR itu kunci. Kalau tidak kerja sama, berat, apalagi kalau kita berpikir tentang desa," ucap mantan Wakil Ketua MPR RI itu.
Ia menyampaikan bahwa 73 persen penduduk Indonesia berada di desa-desa sehingga apabila tidak ada usaha pemajuan ataupun pembangunan desa, hal tersebut berarti tidak ada pula pembangunan untuk Indonesia.
"Hampir 73 persen penduduk Indonesia di desa. Kalau kita tidak mengurus desa, berarti kita tidak mengurus Indonesia. Maka tagline kami, "Membangun Desa, Membangun Indonesia". Desa terdepan untuk Indonesia," ucap Yandri.
Baca juga: Plt Mendes Muhadjir Effendy usul bentuk satgas terkait status tanah daerah transmigrasi
Baca juga: Muhadjir Effendy minta genjot penyerapan anggaran Kemendes PDTT
Berita Lainnya
BPBD Natuna mulai petakan wilayah terdampak bencana hidrometeorologi basah
12 December 2024 12:38 WIB
Kurangi sampah plastik: Foopak dan Bluedoors perkenalkan kemasan kopi Biodegradable
12 December 2024 11:41 WIB
Ketua MPR sebut Prabowo Subianto bertekad bangun sektor ekonomi kerakyatan
12 December 2024 11:17 WIB
Tiga ton garam berhasil disemai ke udara, kendalikan curah hujan di Jawa Barat
12 December 2024 11:13 WIB
IHSG Bursa Efek Indonesia melemah di tengah penguatan bursa kawasan Asia dan global
12 December 2024 10:34 WIB
Puluhan pelaku usaha di Pelalawan dan Siak lirik pembiayaan MKM BRK Syariah
12 December 2024 10:22 WIB
Bandara di Bali siap sambut wisatawan saat libur Natal
11 December 2024 17:01 WIB
Puluhan rumah di Lebak, Banten alami kerusakan akibat pergerakan tanah
11 December 2024 16:42 WIB