Pekanbaru, (Antarariau.com) - Sejumlah biro perjalanan yang berada di Riau meminta manajemen Mandala Airlines untuk segera mengembalikan uang tiket yang telah dibeli serta uang deposit yang dititipkan pada maskapai penerbangan itu.
"Kalau untuk Mandala yang telah terjual ada sekitar 6 tiket khusus mudik Lebaran 1435 H baik rute Pekanbaru-Jogjakarta maupun Pekanbaru-Jakarta," kata karyawan Mandiri Tour and Travel Budi di Pekanbaru, Selasa.
Menurutnya, para konsumen segaja membeli tiket pesawat Mandala Airlines jauh hari sebelum keberangkatan menjelang perayaan Idul Fitri 1435 Hijriah karena ingin medapatkan harga tikat yang relatif murah.
Keenam tiket pesawat Mandala itu pihaknya peroleh dengan memanfaatkan uang yang dititipkan perusahaan tempatnya bekerja dari deposit, sehingga jumlah dana menjadi berkurang hanya sekitar Rp1 juta lagi.
Meski demikian, pihaknya mencoba menghubungi dari nomor "call center" Mandala seperti yang tertera, tapi selalu sibuk karena banyaknya perusahaan biro perjalanan dalam negeri atau individu yang menghubungi nomor tersebut.
"Ketika kita hubungi call center, tidak bisa. Jadi, nasib uang tiket dan dana deposit masih belum jelas. Bukan travel di tempat saya saja, tetapi travel lain juga menyatakan hal yang sama," katanya yang selalu mangkal di Bandara Internasional Sultan Sayarif Kasim II Pekanbaru.
Kepala Perwakilan Paten Tour Travel di Kota Pekanbaru Wendy Yolanda Pasaribu mengatakan, beberapa perusahaan biro perjalanan seperti tergabung di asosiasi seperti Asosiasi Perusahaan Agen Penjual Tiket Indonesia (Astindo) Riau harus rela menunggu kepastian pengembalian dana dari Mandala.
"Kalau perusahaan kami pribadi, tidak ada. Tapi kalau beberapa agen besar yang berada di Pekanbaru, apalagi tergabung di organisasi kami Astindo Riau, kalau itu ada. Tapi masalah besaran saldo yang tersisa saya kurang tahu," katanya.
Pada Rabu (18/6), maskapai penerbangan Tigerair Mandala menghentikan kegiatan operasional terhitung mulai 1 Juli 2014 karena tingginya biaya operasional akibat depresiasi nilai rupiah.
"Kelebihan kapasitas maskapai dibandingkan dengan jumlah penumpang, melemahnya nilai tukar rupiah yang mencapai 20 persen sejak awal 2013 membuat meningkatnya biaya operasional Mandala secara signifikan," kata Ketua Dewan Komisaris Mandala Airlines, Jusman Syafii Djamal.
Sejak beroperasi kembali April 2012, maskapai penerbangan berbiaya rendah itu terus mengalami kerugian.
Perkembangan industri yang menantang membuat para pemegang saham sulit terus memberikan dukungan keuangan, sehingga direksi memutuskan perusahaan tersebut tidak memiliki sumber daya memadai untuk melanjutkan kegiatan operasional.
"Kami telah berusaha mencari berbagai solusi untuk tetap beroperasi, termasuk berdiskusi dengan calon mitra strategis dan penanam modal," kata Jusman.
Berita Lainnya
Biro perjalanan wisata Cheria Holiday berekspansi ke 100 kota besar
25 February 2023 12:30 WIB
Biro perjalanan daring tiket.com tawarkan diskon semua produk hingga 1 April 2022
23 March 2022 15:54 WIB
Ratusan ribu turis terlantar akibat biro perjalanan Thomas Cook gulung tikar
24 September 2019 10:08 WIB
BBTF Tarik Minat Biro Perjalanan Wisata Timteng
23 April 2015 14:58 WIB
Gagal Berangkat Umroh, Jamaah Datangi Biro Perjalanan
09 January 2015 20:42 WIB
Bupati Bengkalis Imbau Waspadai Biro Perjalanan Umrah Ilegal
06 June 2014 23:09 WIB
Kemenag Sesalkan Biro Perjalanan Haji Telantarkan Jemaah
28 March 2014 18:00 WIB
Himpuh Desak Kemenag Tertibkan Biro Perjalanan Haji
08 March 2013 15:54 WIB