Komisi I DPR RI gelar rapat lanjutan soal serangan siber terhadap PDNS

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara,Polhukam

Komisi I DPR RI gelar rapat lanjutan soal serangan siber terhadap PDNS

Arsip foto - Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi (kanan) berjalan bersama Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid (kiri) sebelum mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR di Gedung Nusantara II, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (10/9/2024). (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/tom.)

Jakarta (ANTARA) - Komisi I DPR RI menggelar rapat kerja lanjutan dengan Menko Polhukam Hadi Tjahjanto bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Badan Siber Sandi Negara (BSSN) terkait pencegahan serangan siber terhadap Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) pada masa depan.

"Rapat kita buka dengan sifat terbuka dan nanti jika melihat ada kerahasiaan negara kita lanjutkan dengan sifat tertutup," kata Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid membuka jalannya rapat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin.

Dia menjelaskan bahwa rapat tersebut merupakan rapat untuk menindaklanjuti raker Komisi I DPR pada 20 Juni 2024 terkait serangan siber yang melanda PDNS 2 sejak 17 Juni sehingga mengakibatkan gangguan layanan publik yang signifikan.

"Sehingga Komisi I merasa perlu menyoroti perlunya langkah-langkah pencegahan yang lebih kuat," ucapnya.

Meutya menuturkan pada raker Komisi I DPR bersama Kemenkominfo dan BSSN pada 27 Juni 2024, Kemenkominfo menjelaskan tindakan yang telah dilakukan atas serangan siber terhadap PDNS 2, antara lain pemulihan jangka pendek di beberapa PDNS.

"Kami ingin dalam forum rapat kerja Komisi I, pemerintah juga dapat menjelaskan update terakhir mengenai pemulihan PDNS dan juga tentang rencana PDN ke depan," katanya.

Pada kesempatan itu, Menkominfo Budi Arie berhalangan hadir dan diwakili Wakil Menkominfo Nezar Patria dan Angga Raka Prabowo.

Baca juga: Dihadiri Kadiskominfotik Riau, berikut pesan Menko Polhukam di forum penguatan media massa

Baca juga: Menko Polhukam: Angkatan Siber perlu dibentuk untuk perkuat pertahanan Indonesia