Pilpres - KPU: Pileg Di Riau Sisakan Dana Banyak

id pilpres, - kpu, pileg di, riau sisakan, dana banyak

 Pilpres - KPU: Pileg Di Riau Sisakan Dana Banyak

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Riau menyatakan Pemilihan Umum Legistatif (Pileg) yang digelar 9 April lalu telah menyisakan dana cukup banyak karena banyak kegiatan tidak terlaksana.

"Banyak kegiatan yang tidak dapat terlaksana saat pileg karena Riau diselimuti kabut asap hampir merata di seluruh kabupaten/kota di provinsi ini," ujar Ketua KPU Provinsi Riau, Nurhamin di Pekanbaru, Kamis.

Meski demikian, pihaknya tidak mengetahui jelas berapa jumlah total dana yang tersisa pada Pileg 9 April 2014 yang dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) melalui Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) KPU.

"Kita tidak tahu jumlahnya berapa, tetapi yang jelas sisa anggaran di KPU Riau cukup banyak. Namun jumlah sisanya itu berapa, silahkan tanyakan langsung ke sekretariat KPU Riau," ucapnya.

Namun, dia mengakui, dari segi perencanaan yang dibuat oleh KPU dengan banyaknya sisa anggaran, menunjukkan kinerja lembaga penyelenggara pemilu masih lemah, terutama ditingkat daerah kabupaten/kota.

"Tetapi di sisi lain, memang ada sejumlah kegiatan yang harusnya dilaksanan, namun tidak bisa dilakukan karena berbagai hal," jelasnya.

Saat ini, lanjutnya, KPU Riau telah menetapkan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk provinsi itu sebanyak 4.208.306 pemilih yang digunakan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) yang digelar pada 9 Juli 2014.

"Setelah ditetapkan, maka jumlah ini akan kita bawa ke tingkat nasional untuk ditetapkan pula oleh KPU pusat," kata Nurhamin.

Jumlah tersebut meningkat dibandingkan Daftar Pemilih Sementara Hasil Perubahan (DPSHP) yang ditetapkan sebelumnya sebanyak 4.196.645 pemilih atau bertambah sebanyak 11.661 orang.

Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Riau, Eddy Syarifuddin menanggapi penetapan DPT pilpres tersebut menyatakan, kesalahan sama kembali terulang dalam menyusun DPT oleh jajaran KPU.

"Data yang disampaikan KPU Rokan Hulu hari ini atau Rabu (11/6), berbeda dengan apa yang disampaikan dalam berita acara kepada pengawas. Terdapat selisih lebih dari 3.000 pemilih antara keduanya. Ini harus dijelaskan," katanya.