Ankara (ANTARA) - Gelombang panas berbahaya yang melanda wilayah barat daya Amerika Serikat (AS) telah memicu lonjakan kebakaran hutan, terutama di Negara Bagian California dan Nevada.
Fenomena itu memaksa puluhan ribu penduduk mengungsi dari rumah mereka sementara petugas pemadam kebakaran berjuang untuk mengendalikan api.
Gubernur Nevada Joe Lombardo mengumumkan keadaan darurat pada Minggu (8/9) akibat kebakaran di Davis yang menyebar dengan cepat, di bagian selatan Reno.
Sekitar 20.000 orang juga telah dievakuasi karena kebakaran terus meluas, tambahnya.
"Badan-badan negara bekerja keras untuk mendukung mitra lokal dalam upaya kami menangani dan memadamkan kebakaran ini bersama-sama," ujar Lombardo di X.
Sementara itu, di California, Gubernur Gavin Newsom mengeluarkan deklarasi darurat pada Sabtu (7/9) untuk Kabupaten San Bernardino, di mana kebakaran di Line yang belum terkendali mengancam lebih dari 11.000 penduduk.
Pusat Pemadam Kebakaran Nasional melaporkan bahwa saat ini ada tujuh kebakaran besar di seluruh negara bagian, dengan kebakaran di Line saja telah menghanguskan hampir 17.500 hektar lahan dan mengancam 35.000 bangunan.
Petugas pemadam kebakaran di Kabupaten San Bernardino menghadapi tantangan tambahan berupa peringatan panas berlebih yang berlaku hingga Senin (9/9) malam, seperti yang dikeluarkan oleh Badan Cuaca Nasional AS.
Suhu yang ekstrem memperumit upaya pemadaman kebakaran dan perlindungan rumah-rumah.
Evakuasi juga telah dilakukan di Hutan Nasional Angeles, di mana kebakaran lain telah meluas dengan cepat hingga seluas 800 hektar tanpa ada tanda-tanda berhasil dikendalikan, menurut Axios.
Gelombang panas ini menciptakan kondisi berbahaya di banyak wilayah, karena suhu ekstrem mempercepat penyebaran kebakaran.
Lebih ke utara di Kabupaten Lake, kebakaran Boyles di Clearlake telah memaksa 4.000 penduduk mengungsi dan menghancurkan beberapa bangunan, termasuk 30 rumah dan kendaraan.
Hingga Minggu, kebakaran tersebut baru 10 persen berhasil dikendalikan.
Di Nevada, kebakaran di Davis terus meluas, menghanguskan 6.500 hektar dan mengancam bangunan-bangunan. Beberapa penduduk kehilangan pasokan listrik, dan beberapa jalan telah ditutup.
Kerusakan properti yang signifikan telah dilaporkan saat tim pemadam kebakaran berusaha memperlambat penyebaran api. Kebakaran besar lainnya juga terjadi di Idaho, Oregon, dan Wyoming, di mana cuaca ekstrem terus menghambat upaya pemadaman api.
Baca juga: Maroko laporkan 21 kematian yang disebabkan oleh gelombang panas
Baca juga: Gelombang panas tewaskan 33 petugas TPS di hari terakhir pelaksanaan Pemilu India
Sumber: Anadolu-OANA
Berita Lainnya
Presiden Prabowo Subianto temui Ketua Kongres Rakyat Nasional China Zhao Leji
09 November 2024 12:41 WIB
Pengamat soroti kinerja PT Pertamina International Shipping mendukung ketahanan energi nasional
09 November 2024 12:36 WIB
Kemenhub meningkatkan konektivitas antarpulau guna dukung swasembada daging
09 November 2024 12:29 WIB
Roket Long March-8 tengah bersiap di landasan peluncuran komersial China
09 November 2024 12:16 WIB
Fenomena akad KPR oleh kaum perempuan makin meningkat
09 November 2024 11:45 WIB
Indonesia minta pencarian dua ABK WNI yang hilang di Korsel diintensifkan
09 November 2024 11:37 WIB
Stadion Gelora Kieraha, Ternate sajikan laga kandang perdana Malut United
09 November 2024 11:32 WIB
Kemerdekaan Palestina dalam pidato Presiden Prabowo Subianto
09 November 2024 11:18 WIB