Militer Israel tarik pasukan dari Tulkarm seusai lakukan operasi militer 48 jam

id Berita hari ini,berita riau terbaru,berita riau antara, palestina

Militer Israel tarik pasukan dari Tulkarm seusai lakukan operasi militer 48 jam

Asap tampak membubung dalam serangan Israel di kamp pengungsi Palestina Nour Shams yang terletak di sebelah timur Kota Tulkarm di Tepi Barat (19/4/2024). Seorang warga Palestina tewas terbunuh oleh tentara Israel di kamp pengungsi Palestina Nour Shams, sebut sejumlah narasumber Palestina dan Israel pada Jumat (19/4). (ANTARA FOTO/Xinhua/Nidal Eshtayeh/aww.)

Tulkarm, Palestina (ANTARA) - Militer Israel telah menarik pasukannya dari kota Tulkarm dan kamp pengungsian di kota itu di Tepi Barat utara yang diduduki pada Kamis malam setelah melakukan operasi militer selama 48 jam.

Para saksi mengatakan kepada Anadolu bahwa militer Israel telah keluar dari kota dan meninggalkan empat orang tewas, beberapa terluka dan kerusakan besar pada infrastruktur.

Para saksi melanjutkan bahwa buldoser tentara Israel menghancurkan jalanan utama, merusak jaringan air dan selokan, merobohkan tiang listrik, meruntuhkan rumah-rumah, dan merusak kendaraan-kendaraan.

Sementara itu Bulan Sabit Merah mulai memasuki kamp pengungsi Nur Shams dengan dikawal warga setempat.

Kamp tersebut mengalami penggerebekan besar-besaran, pembongkaran rumah, penangkapan, dan interogasi lapangan selama dua hari terakhir.

Tentara Israel melancarkan operasi militer terbesar sejak 2002 di kota Tulkarm dan Jenin, serta kamp pengungsi Al Fara dekat Tubas pada Rabu dini hari, menewaskan 16 warga Palestina, menurut data Palestina.

Tentara Israel akhirnya menarik pasukan dari kamp Al Fara pada Kamis dini hari setelah operasi selama 30 jam.

Ketegangan meningkat di seluruh Tepi Barat yang diduduki di tengah serangan brutal Israel di Jalur Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 40.600 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, sejak 7 Oktober tahun lalu.

Setidaknya 670 warga Palestina telah tewas sejak 7 Oktober dan hampir 5.400 lainnya terluka dan lebih dari 10.300 ditangkap di wilayah yang diduduki, menurut data Palestina.

Mahkamah Internasional mengeluarkan putusan penting pada 19 Juli yang menyatakan pendudukan Israel selama puluhan tahun atas tanah Palestina melanggar hukum dan menuntut evakuasi semua permukiman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

Baca juga: PBB: Israel tolak permintaan akses untuk memasok bahan bakar ke RS di Gaza

Baca juga: Israel paksa 250.000 warga Gaza di Deir al-Balah untuk mengungsi


Sumber: Anadolu-OANA