Jakarta (ANTARA) - Sebuah studi menunjukkan bahwa ketika orang tua konsisten dengan komitmen mereka terhadap diet seimbang, mereka lebih mungkin makan dan memberikan makanan sehat, yang akan memupuk kebiasaan makan sehat pada anak-anak.
Dikutip dari Medical Daily, Kamis, anak-anak sangat dipengaruhi oleh perilaku makan orang tua, terutama dalam hal mengembangkan kebiasaan makan yang antusias atau menghindar, seperti diungkapkan dalam studi yang diterbitkan di jurnal “Appetite”.
"Orang tua merupakan pengaruh utama dalam perilaku makan anak-anak, tetapi juga, orang tua memiliki kesempatan sempurna untuk mendorong diet seimbang dan makan sehat dari usia dini pada anak-anak mereka," kata Dr. Abigail Pickard, peneliti utama studi tersebut dalam siaran pers.
Oleh karena itu, penting untuk menetapkan bagaimana gaya makan orang tua terkait dengan gaya makan anak-anak mereka dan faktor-faktor apa yang dapat dimodifikasi untuk mendorong hubungan sehat dengan makanan, katanya.
Penelitian sebelumnya oleh tim yang sama telah mengidentifikasi empat perilaku makan pada anak usia tiga hingga enam tahun: makan tipikal, antusias, emosional, dan menghindar.
Makan tipikal ditandai dengan perilaku makan yang seimbang tanpa kecenderungan ekstrem. Makan antusias merespons isyarat makanan di lingkungan mereka dan menikmati makan.
Makan emosional melibatkan konsumsi makanan sebagai respons terhadap emosi mereka, sedangkan makan menghindar sangat selektif terhadap makanan mereka dan umumnya tidak menemukan banyak kesenangan dalam makan.
Untuk studi terbaru, para peneliti menganalisis kelompok orang tua yang sama sebanyak 785 orang yang anak-anaknya dianalisis dalam studi sebelumnya.
Studi baru ini menyelidiki bagaimana empat perilaku makan tersebut terkait dengan kebiasaan makan orang tua mereka.
Hasilnya menunjukkan bahwa 41,4 persen dari sampel adalah makan tipikal, 37,3 persen adalah makan antusias, 15,7 persen adalah makan emosional, dan 5,6 persen adalah makan menghindar.
"Hubungan langsung antara perilaku anak dan orang tua sangat jelas pada orang tua dengan perilaku makan antusias atau menghindar, di mana anak-anak mereka cenderung memiliki perilaku makan yang serupa," kata siaran pers tersebut.
Para peneliti mengamati bahwa ketika orang tua dengan gaya makan antusias atau emosional menggunakan makanan untuk menghibur anak-anak mereka, anak-anak tersebut cenderung mengembangkan perilaku makan yang serupa.
Namun, ketika orang tua ini menawarkan diet yang seimbang dan bervariasi, anak-anak mereka cenderung tidak mengadopsi kebiasaan makan yang sama.
"Praktik memberi makan, seperti menggunakan makanan untuk regulasi emosional, menyediakan makanan yang seimbang dan bervariasi, serta mempromosikan lingkungan makanan rumah yang sehat, memediasi hubungan antara profil makan orang tua dan anak.
Studi ini menekankan perlunya intervensi yang terperinci dan disesuaikan untuk menangani hubungan rumit antara perilaku makan orang tua dan anak," tulis para peneliti.
Baca juga: Hindari makan keripik dengan saus untuk kurangi asupan kalori berlebih
Baca juga: Dua sekolah di Pekanbaru akan simulasi makan bergizi gratis